A personal ode to Gusti Irwan Wibowo, a stranger I never met, but someone who once helped me stay alive in absurd and sacred ways. Gue gak nyangka bisa sesedih ini sama seseorang yang bahkan belum pernah gue temui. Like…this is a first for me. Biasanya kehilangan tuh tentang orang yang gue kenal, yang pernah gue peluk, yang pernah gue ngobrolin masa depan bareng. Tapi ini beda. Gusti Irwan Wibowo, lo tuh stranger yang rasanya lebih familiar daripada temen kantor gue sendiri. I found you by accident. Or maybe life led me to you on purpose, pas gue lagi di titik hidup yang honestly… berat. Gue denger lo di podcast absurd, di lagu-lagu yang endikup. Ngomong lo yang kayak bocah dan lucu. “Diculik Cinta” itu lagu dangdut pertama yang pernah gue replay di hidup gue. Not ironically. Gue dengerin karena gue butuh itu. Butuh ketawa yang gak palsu. Butuh lucu yang gak ngerendahin. Butuh rasa, tanpa drama. Beberapa waktu lalu, gue bilang ke diri gue: “Kalau Gusti konser di sini, I’ll go.” Pa...