Showing posts with label #milestone. Show all posts
Showing posts with label #milestone. Show all posts

Monday, October 9, 2023

Mengapa Saya Resign?

 Saya pindah ke Pekanbaru, Riau tepat tiga bulan lalu. Pekanbaru cukup beda dengan Pangkalan Kerinci, kota tempat saya berkarir selama kurang lebih tujuh tahun. Bisa dibilang, tidak terlalu banyak perbedaan antara kedua kota ini, hanya dari fasilitas saja. Jadi bagaimana saya bisa kembali ke haribaan tanah kelahiran saya?

April 2023, 7 bulan lalu, saya dihubungi oleh HRD sebuah rumah sakit swasta di Pekanbaru. Betul, RS Awal Bros Group melalui linkedin. Isinya, apakah saya sedang open opportunity. Setelah mengalami karier “prestisius” saya di APRIL Group (part of RGE Group) selama tujuh tahun sejauh ini, dan dikelilingi oleh rekan-rekan kerja dari berbagai negara, suku, agama dan latar belakang, fasilitas yang bagus, serta banyak benefit baik lainnya, saya mencoba untuk menerima tawaran tersebut. Walaupun penuh resiko secara pribadi dan professional, pada May 2023, saya pun menyetujui untuk bergabung pada bulan July 2023. Hati saya penuh harapan, siap untuk merangkul perubahan mendalam dalam diri, rutinitas stabil saya sebelumnya.

Semua tujuan yang saya tetapkan untuk diri saya sendiri selama berkarir pada satu tujuan utama: menghadirkan lebih banyak tujuan dan pengalaman dalam hidup saya.

Yup. Seringkali alam semesta berjalan dengan cara yang tak terduga, ia cenderung memberikan peluang dan pengalaman yang mungkin tidak pernah kita duga sebelumnya. Pasti kita semua pernah mengalami moment ketika kita melihat ke belakang dan menyadari semua itu memiliki makna besar dalam hidup. Hidup kita ini, punya cara untuk menghubungkan segala sesuatu dan mengungkapkan kebijaksanaan.

Bahkan, sebelum saya di APRIL Group, alam semesta dengan tegas membimbing saya, menuju langkah besar. Pada akhirnya, ada dua alasan saya mengambil langkah ini: pertumbuhan, kebanggaan, dan peluang.

Jadi, Ketika saya berpikir untuk pindah, saya merasa bahwa saya telah sampai pada momen menentukan karakter dalam hidup saya. Seberapa pentingnya bagi saya untuk berada di tempat yang sama? Dan apa yang akan saya lakukan untuk membuat itu terjadi?

Keluarga, sahabat dan teman dekat saya selalu mensupport saya untuk membuka sayap yang lebar karena itu bukan hanya karena kesenangan, tetapi juga pengalaman yang memperluas wawasan dan membangun karakter. Saya juga ingin mengalami pertumbuhan pribadi seperti itu. Walaupun, sangat berat meninggalkan “rumah” saya sebelumnya, saya harus pindah. Memang terasa pilu melepaskan, tapi mengejar tujuan adalah langkah yang tak terelakkan. Setiap perpisahan membuka pintu pada babak baru yang penuh potensi dan peluang. Keraguan tak menghentikan langkah, dan harusnya tak ada kata penyelasan.




To all of SAHABAT RAPP,
Thank you for being my eyes when I couldn’t see, being my hand when I couldn’t touch, being my feet when I couldn’t walk, and being my ears when I couldn’t hear.

Bakalan kangen hari-hariku di sana. #riyaberolahraga #riyabermusik

Sampai jumpa di kesempatan lain semuanyaa.

Beli sekrup di Toko Hokkie
Rere Left The Group

Share:

Sunday, March 12, 2023

Kelola Emosi dengan Gaya Unik ala Power Ranger!

Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan kabar yang kurang baik. Kali ini saya reaksinya sedikit berbeda dari biasanya. Saya berhasil mengelola emosi saya dengan baik yang biasanya saya langsung terpapar energi negative. Tetapi kali, reaksi saya lebih baik daripada sebelumnya.

Saya jadi sadar, semua ini adalah hasil dari belajar mengenai aksi dan reaksi, ceramah-ceramah kehidupan, baca buku self improvement

Secara tidak langsung, saya menerapkan apa yang saya lihat, dengar, rasakan (waduh, kayak lagu Sheila on 7 ya). Jika mendengarkan sebuah berita atau informasi, pilihan itu ada di diri saya sendiri dalam memilih, apa mau baik, apa mau buruk. Selalu ada sisi siang, ada sisi malam. Ada sis baik, ada sisi buruk. ada hitam, ada putih. Ada tinggi, ada pendek. Ada bagus, ada jelek. Ada orang kerap hanya melihat sisi buram, ada yang selalu melihat sisi optimis.

Ya benar, Dunia memang tak adil. Bahkan, sehebat-hebatnya pencipta lagu, pasti kalah tenar dibanding penciptanya.
Hai-hai teman-teman! Siapa nih yang pernah dapet kabar kurang baik? Pasti kita semua pernah mengalaminya. Nah, beberapa hari yang lalu, aku juga mendapat kabar yang bikin sedikit down. Tapi kali ini, reaksiku beda banget dari biasanya, loh! Aku berhasil mengelola emosiku dengan baik, yang biasanya langsung terpapar energi negatif. Hebatnya lagi, reaksiku jauh lebih keren daripada sebelumnya!

Ketika aku memikirkan hal ini, aku jadi sadar satu hal penting, yaitu belajar tentang aksi dan reaksi. Jadi, aku rajin banget dengerin ceramah-ceramah kehidupan dan baca buku-buku self-improvement. Gak nyangka, ternyata tanpa sadar, aku udah menerapkan apa yang aku lihat, dengar, dan rasakan. (Eh, kaya lagunya Sheila on 7 ya, guys!) Ketika kita mendengar berita atau informasi, sebenernya kita punya pilihan dalam memilih apakah mau ngambil yang baik atau yang buruk. Hidup ini kayak matahari dan bulan, ada sisi siang dan sisi malam, ada sisi baik dan sisi buruk, ada hitam dan putih, ada yang tinggi dan yang pendek, ada yang bagus dan yang jelek. Dan gak jarang ada orang yang suka melihat segalanya buram, tapi ada juga yang selalu melihat sisi optimis dari segala situasi.

Tau gak, dunia ini emang gak adil, guys! Bahkan, sehebat apapun pencipta lagu, pasti kurang tenar dibanding yang mempopulerkannya. Kayak Beyoncé aja, dia sehebat itu tapi tetep aja gak sepopuler penjual hot dog di depan konsernya.

Dari kabar yang aku terima, aku juga sadar bahwa gak semua orang butuh kita cuma buat mencapai tujuan mereka sendiri. Yang penting adalah kita harus cari orang-orang yang bener-bener mempersiapkan kita untuk masa depan yang cerah. Ya, memang Tuhan menciptakan manusia dengan perbedaan yang unik.

Lalu, apakah semua ini bikin aku down? Tentu gak, guys! Sekarang, yang aku butuhkan cuma stimulus yang berbeda aja. Coba bayangin, kita bisa jadi kayak Power Rangers yang selalu siap tempur dan menghadapi segala masalah dengan semangat tinggi! Go go power ranger!

Jadi, teman-teman, yuk kita kelola emosi kita dengan gaya unik kita sendiri. Ingat, kita punya kekuatan untuk menghadapi kabar-kabar kurang baik dengan kepala tegak dan senyum lebar. Dalam hidup ini, apa pun yang terjadi, kita bisa menjadi pahlawan yang bisa mengubah dunia sekaligus membuatnya tertawa. Teruslah bersemangat dan jangan lupa, kita semua bisa jadi Power Rangers versi kita sendiri!







Share:

Tuesday, October 4, 2022

Merenung Dalam Keheningan di Wisata Bono

Sekarang saya sedang berada di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, tempat ditemukannya gelombang Bono karena ada sebuah pekerjaan. Di tempat ini saya banyak merenung. Merenungkan banyak hal. Merenung bukan tanpa sebab, tapi karena tidak ada yang mesti saya lakukan, listrik mati, sinyal hilang. Mati gaya. Saya menulis ini ditemani cahaya hp dan hening sekali.

Sebelum listrik mati, saya melihat video TikTok kakak saya, saya baru menyadari bahwa saya sudah banyak kemajuan, sudah bisa merantau, hidup mandiri. Tidak menyangka saya sudah berubah banyak sejauh perjalanana diusia 20an. Proud of myself. Kedua almarhum orang tua saya pasti bangga, sudah banyak hal-hal yang dulu sulit saya lakukan, saat ini bisa, bahkan sudah bisa diandalkan oleh keluarga. Semoga pencapaian-pencapain lebih juga mengikuti.

Baru satu, ternyata setelah dipikir-pikir saya bisa melewati masa-masa ‘sulit’ dengan cukup baik. Ya walaupun suliiiiiit sekali. Melewati hal-hal yang tidak pernah saya rasakan. Emosi terendah dan terlalu banyak negativity dalam diri saya.

Awalnya saya cerita dengan teman dekat, sedikit lega tapi tanpa sadar bahwa kalau dipikir-pikir itu menyebabkan toxic buat mereka. Kemudian saya memilih diam dan menampung toxic itu dalam diri sendiri dan pada akhirnya menjadi orang yang gak sensitif, gak bisa ngerasain perasaan orang atau bisa dibilang kurang empati. Ini mungkin karena saya gak bisa ngerasain perasaan sendiri kali ya.

Saya mulai belajar mengenali emosi (tapi ini susah banget sampai sekarang) dan saya juga masih belajar. 

Kalau emosi negatif sudah muncul, saya biasanya menulis terlebih dahulu, apa sih yang bikin saya kesal, sedih, cemas, overthinking? Lalu dari situ saya bisa mencari penyebabnya dan mencari solusinya.

Kadang cara ini masih belum cukup juga sih buat saya.

Lalu apa yang saya lakukan?

Berolahraga. Mulai tahun lalu saya bermain badminton. Olahraga membantu meredakan emosi negatif, jadi emergi positif saya sedikit fokus sama yang lebih berguna. Sampai badminton menjadi olahraga rutin saya saat ini.

Tapi masih saja emosi negatif itu kadang-kadang muncul. 

Saya coba lagi meditasi. Yup. Setiap pikiran runyam, overthinking, anxiety muncul, saya mencoba berusaha untuk menjernihkan pikiran agar berpikir dengan baik. Biasanya meditasi sebelum tidur hingga akhirnya saya ketiduran hahaha, tapi ini worth it.

Kadang saya juga latihan napas. Karena ini yang paling dasar dalam meditasi. Cuma beberapa menit saja bisa.

Apa saya sudah merasakan lebih baik?

Belum. Sampai saat ini kondisi emosi masih up and down. Tapi setidaknya saya menyadari kondisi saya dan mencoba mencari solusi dan mencoba untuk menerima.

“Hidup masih baik-baik saja, dan hidup masih bisa ditertawakan. Bertahan sebentar lagi yak. Sehari, sebulan, dan selanjutnya ya”.

Saat blog ini terpublish, saat itu saya mendapatkan sinyal internet.
Share:

Sunday, September 25, 2022

I LOVE MONDAY AND ALONG THE WEEK

Besok sudah Senin lagi, kerja lagi. Padahal tidak jarang Sabtu-Minggu juga kerja. Tapi, entah kenapa feel hari Senin itu beda . Hari ini pun saya mencoba untuk mencari formula agar tidak malas menyambut Senin. Saya bangun siang, saya makan enak, saya baca buku, baca berita Xi Jinping dikudeta, konser Westlife, keributan akibat gula di Es Teh Indonesia dan meditasi untuk mengatasi overthinking dan kecemasan.

Jadi gimana? Sedikit okelah rasanya. Hehehe

Kemudian saya berpikir, kenapa sih orang banyak membenci hari Senin? Apa karena hukum Newton 3? Semua benda akan bergerak jika mendapakatkan gaya gesek. Jadi semua usaha yang baru dimulai akan lebih berat, semua yang berhenti lalu mulai lagi juga akan lebih berat.

Benar juga ya. Senin-Jumat bekerja terus tanpa ada istirahat, terus weekend istirahat, eh Seninnya mulai lagi.

Jadi gimana dong mengurangi efek I Hate Monday ini?
Sepengalaman saya, walaupun seringkali memikirkan hari Senin yang berat, saya berpikir apa nih, seminggu ini kerjaannya? mau ngapain nih seminggu ini? Weekend ini mau kemana. Jadi saya berusaha untuk menetapkan tujuannya apa. 

Semoga terus istiqomah dengan jalan ini walaupun sulit.

Mengutip IG The Woke Salary Man, STAY WOKE, SALARYMAN!


Senyuman menyambut hari Senin




Share: