Friday, September 11, 2020
Thursday, August 6, 2020
Cara Belanja Gen Z
Beberapa waktu belakangan, saya mendownload TikTok untuk menghapus dahaga penasaran saya terhadap platform yang katanya banyak dibenci oleh generasi saya, generasi Z. Awalnya, saya memang kurang tertarik bermain TikTok yang 'katanya' berisikan prang berjoget-joget. Namun, ternyata anggapan itu tidak benar, paling benar ! Tapi, tergantung awalnya kita interest kemana dan di timeline kita akan muncul video-video yang kita sukai.
Nah, di timeline saya yang tidak banyak orang joget-joget, ternyata banyak anak usia sekolah, kuliah, ya bisa dibilang generasi Z sering posting barang yang mereka beli. Ternyata setelah saya perhatikan, ada perbedaan dengan generasi saya, sebagai generasi millenial dalam berbelanja.
Adanya pergeseran nilai. Mereka lebih terfokus pada nilai. mereka melihat suatu produk tersebut dan benar-benar memahami siapa pembuatnya, bahan bakunya berasal darimana, apa misi dari produk tersebut dan hal-hal lainnya. Ya, sepertinya mereka melakukan sesuatu lebih jauh dan mempercepat sebuah trend.
Mereka mau mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membeli barang-barang yang sustainable agar nantinya mereka tidak merasa bersalah saat menggunakannya. Mereka lebih memperhatikan nilai-nilai sosial, status dan sebagainya.
Mereka sepertinya tidak menganggap kemewahan dari brand yang ditempel di tas, kemeja, sepatu sebagai identitas mereka. Mereka benar-benar ingin menjadi unik, menjadi berbeda. Bahkan, jika sesuatu barang itu mahal, mereka akan tetap mau membelinya. Mereka ingin jadi diri sendiri dan mereka nyaman.
Kalau dulu mungkin tidak banyak pilihan. Sekarang sudah banyak, jadi mereka bisa memilih yang sesuai dengan apa yang mereka cari dan yang mereka inginkan. Ditambah dengan media sosial secara keseluruhan sebagai platfrom yang sangat pas untuk mengiklankan suatu produk.
Selebriti aja sekarang sepertinya kurang dipercaya oleh Gen Z ini. Kenapa? saya melihat saat ini banyak suatu brand yang suka meng-endorse barang ke mikro influencer. Mereka memposting suatu produk dan saling berkomentar satu sama lain sehingga menciptakan dialog yang kolaboratif agar produk ini dapat dipercaya oleh Gen Z ini. Ada lagi yang menggunakan jasa influencer, jika influencer satu pake ini, mereka akan beli.
Konsep pemasaran telah berubah. Generasi X mereka lihat sebuah iklan produk di televisi dan saat iklan itu muncul, ada kebahagiaan yang muncul. Generasi Y mengkombinasikan dari televisi dan pendapat dari orang sekitarnya. Kalau Gen Z lebih memfilter. Mereka mendengarkan pendapat orang lain, dan melihat banyak di social media. Jika itu memberikan pengaruh dan sejalan dengan mereka. mereka akan pakai.
Huh.
Padahal emang sih, kalau di pikir-pikir, kebanyakan barang mahal itu nyaman.
Sunday, December 30, 2018
Ready for Run in 2019
![]() |
Harry Styles saat OTRA bersama 1D di Jakarta 2015 lalu |
I'm ready to run.
Friday, December 21, 2018
Nge-vlog
Thursday, October 25, 2018
P-A-M-E-R
P-A-M-E-R.
Satu kata yang sebagian orang mengartikan itu sifat negatif. Kadang kita pun kesal terhadap orang yang suka pamer. Misalnya membangga-banggakan diri. Kita sebagai manusia tentu saja sedikit kesal terhadap orang yang suka membanggakan diri.
'Dia pamer karena gak ada orang yang membanggakan diri dia, Jadi dia banggain dirinya sendiri'.
Belum lagi mereka yang suka pamer di sosial media.
Lagi makan di tempat mahal dan fancy, update status di WA grup. Lagi mau nonton film di bioskop, foto tiket, upload di instastory. Lagi liburan di Suriname, langsung upload di semua akun sosial media.
Norak.
Namun, tidak semuanya begitu. Ada hal-hal terselubung dibalik postingan di lini masa yang terkesan pamer.
Here We Go :
1.Ingin Diakui
Itu tadi, karena gak ada yang banggain prestasinya dia, jadinya banggain diri sendiri. Ia hanya ingin menunjukkan prestasinya ke dunia. Saat ini menunjukkan prestasi di media sosial sangat penting untuk menunjukkan personal branding dan #duniaharustahu. Apalagi untuk kaum millenials. Mereka ingin diapresiasi, dihargai apa yang mereka lakukan atau kerjakan.
2.Sering Dipandang Sebelah Mata
Nah ini, karena mereka sering diremehkan, mereka akhirnya menunjukkan jati dirinya agar orang lain mengakui dirinya. Mereka ingin menunjukkan pencapaian mereka kepada orang lain. Ini lho gue. Gitu.
Maka dari itu, sebagai manusia, kita tidak boleh memandang rendah seseorang. Hargai seseorang apapun statusnya.
3. Untuk Memberikan Informasi
Kebanyak netizen yang berada di lini masa, posting tentang kegiatan charity mereka kerap dianggap pamer. Padahal, jika ditelisik lebih dalam, ternyata tidak juga. Bisa jadi mereka ingin mengajak khalayak netizen untuk ikut serta dalam kegiatan charity tersebut.
Dari semua ini, poin pentingnya dari pamer adalah niat, intensi, motivasi dan tujuannya. Sudut pandang kita berperan dalam penilaian untuk menentukan apakah sebuah perilaku yang dilakukan seseorang netizen termasuk pamer atau tidak.
Pamer kadang hampir disamakan dengan narsistik, jika tujuannya ingin dirinya terlihat hebat di mata orang lain. Pamer juga bisa muncul dari adanya rasa kurang percaya diri. Pamer digunakan untuk menutupi kelemahan diri.
Dunia maya saat ini mendorong orang untuk tampil sesuai apa yang mereka inginkan, tujuannya untuk eksistensi diri identitas dan membangun citra.
Pamer juga bisa berdampak positif yang dapat menginspirasi orang lain. Hal yang dipamerkan dianggap baik oleh orang lain dan mendorong mereka untuk melakukan yang sama atau lebih baik.
Be Positive J
Thursday, July 19, 2018
Cara Menarik Perhatian Semesta di Instagram
#lifeatAPRIL is FUN
Friday, April 13, 2018
Fakta Millenials Saat Ini
Dalam video diatas, Simon mengatakan millenials itu adalah orang-orang yang terlahir dibawah tahun 1984. Mereka dicap narsis, tidak fokus, dan malas. Namun mereka ingin memiliki hal-hal yang besar.
Simon Sinek said :
Find a better balance between life and technology because quite frankly it’s the right thing to do
Tuesday, July 18, 2017
Ilmu Bodo Amat itu Perlu
Dalam hidup ini kita sendiri yang mengatur pikiran sendiri dan kita pun tidak bisa mengatur pikiran orang lain. Kadang kita terlalu sibuk dengan penilaian orang terhadap kita.
Namanya subjektif ya, mereka bisa menilai sesuka hati mereka. Dan itu diluar kuasa kita.
Wednesday, January 25, 2017
Kisah Pemuda Riau yang Jaga Desa Bebas dari Api

Rasa Syukur yang Dibawa Dunia Akhirat
Thursday, January 12, 2017
Stress ! Go Out !

![]() |
Maia gak pake y tapi pake i |
Saturday, April 23, 2016
Kapan Nikah ?
Kapan Nikah?
Pertanyaan semacam itu belakangan ini kerap menabrak saya. Entah mengapa, di usia yang masih belia ini, orang-orang menanyakan hal tersebut. Demi tidak memperpanjang introgasi, saya hanya menjawab "Hilalnya belum kelihatan".
Bagi saya, menikah itu bukan karena temanmu sudah menikah, lalu kamu harus menikah, menikah bukan untuk ikut-ikutan. Menikah itu, dua orang harus memiliki komitmen satu sama lain. Mereka harus saling berbagi rasa dan asa. Saat ini, menikah bagi saya belum menjadi prioritas utama. Saya sempat berpikir untuk hidup sendiri, menikmati diri sendiri dengan melakukan hal yang disukai. Namun, saya tidak bisa menolak virus merah jambu menyerang perasaan saya.
Kalau dipikir-pikir, masih banyak yang harus saya lakukan sebelum memutuskan untuk membagi waktu dan hidup untuk orang lain. Intinya, saya belum selesai dengan diri saya sendiri. Bukan berarti saya tidak mau menikah.
Karena menikah bukan semudah melihat Kotaru Minami berubah menjadi satria baja hitam.
Sunday, April 17, 2016
Oh, God
Perjalanan dari Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci kali ini, membuat saya banyak berpikir, sampai-sampai saya tidur di bus hanya sebentar. Biasanya saat bus baru saja berjalan, saya sudah mulai tak sadarkan diri.
Banyak hal yang saya takutkan. Banyak hal yang saya cemaskan.
Dan hal ini ingin saya keep sendiri dulu.
Ditengah jalan, lampu padam, pendingin ruangan menyala begitu kencang sehingga bulu kaki saya seperti berdiri. Pasalnya, saya memakai celana pendek. Saya masih berpikir banyak hal.
Saya percaya Tuhan sudah menggariskan hidup makhluknya, rizki, jodoh dan kematian sudah tertulis sebelum kita dilahirkan ke dunia. Lantas, mengapa saya mesti mencemaskan hal-hal yang saya pikirkan?.
Kemudian, belakangan jadi orang yang mudah tersinggung. Hal yang menyakitkan memang membuat saya lebih banyak berpikir.
Wednesday, April 13, 2016
Orang Mah Tahu Luarnya Aja
"Hidup dia enak ya,"
Kata yang acapkali kita keluarkan dari mulut kita. Padahal, kita belum tahu bagaimana mereka itu menjalani hidup. Orang mah tahu luarnya aja.
"Kapan Nikah?"
"Kan udah kerja?"
Pertanyaan yang kerap ditujukan kepada mereka yang lahir di tahun 1990 sampai 1994 saat ini. Termasuk saya. Intinya mungkin belum siap atau sedang mengejar tujuan lain. Bahkan, mungkin belum selesai dengan dirinya sendiri. Orang mah tahu luarnya saja.
"Kan udah lulus, kapan kerja?
Pertanyaan yang krusial yang ditujukan kepada lulusan baru. Sebenarnya bukan tidak ingin bekerja, tetapi belum dipertemukan.
Masih berlanjut
Sunday, March 6, 2016
Sampai di Pangkalan Kerinci
Baiklah.
Mulai Minggu lalu, tepatnya tanggal 28 Februari 2015, saya telah resign dari Tribun Pekanbaru.
Bersama Tribun saya banyak sekali mendapatkan berbagai pelajaran, menanyai orang, memahami sebuah hal, dan tidak lupa menulis. Banyak sekali. Pokoknya saya benar-benar banyak belajar.
Mengapa saya resign? Hhhhm. Sedikit susah dituliskan. Tapi yang jelas, saya ingin mengembangkan karir dan kemampuan saya di perusahaan ini. Bukan saya tidak mengatakan Tribun Pekanbaru karir saya tidak berkembang, sekali lagi di Tribun Pekanbaru saya banyak belajar, mulai sedikit-sedikit menjadi orang yang tidak menutup diri dan bertemu orang-orang yang luar biasa. Tetapi memang, hidup ini pilihan dan di ridhoi oleh Allah dan orang tua. Saya ingin banyak belajar dan berkarir di tempat saya sekarang.
Mulai besok saya akan bergabung dengan salah satu pemberi beasiswa saya dulu, lokasinya di Pangkalan Kerinci. Otomatis, saya harus stay di Pangkalan kerinci. Paling tidak seminggu sekali saya ke Pekanbaru.
Artinya, saya harus pisah dari rumah saya. Dari Abah saya, kakak-kakak saya, abang-abang saya, keponakan-keponakan saya. Sedikit berat, tetapi saya harus ambil kesempatan baik ini. Saya harus merasakan rindu begitu luar biasa dengan orang-orang dirumah saya.
Di sini, saya memang apa-apa sendiri. Ya, makanya mulai masuk mess, dalam pikiran saya "wah, udah harus sendirian"
And, saya harus hidup teratur disini, saya tidak ingin begadang lagi, karena memang Soneta mengatakan Begadang itu tak ada gunanya.
Tuesday, February 23, 2016
Bekerja dengan Tabah
Dua hari ini bagi saya adalah hari yang menggangu. Sampai-sampai saya sedikit tidak fokus untuk menulis. Bahkan, saya sedikit kesal dengan apa yang saya kerjakan.
Sejak pertengahan Agustus 2015 hingga sekarang, saya merasa tertekan, merasa sakit hati. Saya pun yang mempunyai perasaan halus ini memang gampang terbawa perasaan.
Bagaimana tidak, saya yang notabene masih baru dan masih belajar dalam berbagai hal, yang tentu masih banyak kesalahan di sana sini. Saya mengakui saya belum pandai. Tetapi saya seperti dianggap hanya ongkang-ongkang kaki dan tidak maksimal. Seperti hasil pekerjaan saya tidak dihargai.
Apa yang saya dengarkan lansung maupun tidak lansung, dari sejak itu hingga sekarang, saya masih ingat, kata-kata yang seharusnya jangan sampai keluar dari mulut seseorang yang jikalau memang sudah terpelajar, sudah melanglang buana menulis apa saja. Tetapi tidak diiringi dengan komunikasi yang baik. Walaupun sekarang sudah sedikit halus, tetapi tetap sarkas. Tidak perlu saya tuliskan, tetapi kata-kata yang keluar itu, menurut saya tidak pantas.
Banyak yang diam daripada bersuara sih. Bukan takut, hanya saja jika mengungkapkan sia-sia saja.
Yang tabah saja untuk saya dan teman-teman.
Selamat bekerja dengan tabah dan sabar.
Friday, February 12, 2016
Cita-citaku

Sabda Rindunya Glenn Fredly tengah bergema di dalam kamar berwarna biru saya yang tak terlalu besar. Sesekali saya bersin-bersin karena jarang menyapu atau bisa dibilang jarang membersihkan kamar. Sesekali saya juga menarik cairan yang tak begitu banyak mengalir dalam lubang hidung saya yang besarnya tak seberapa.
Saya masih ingat dengan jelas, ketika saya mendaftar untuk Yukdicium eh yudisium dan wis udah eh wisuda di Februari 2014, formulirnya terdapat isian cita-cita. Tanpa pikir panjang, saya menulis WARTAWAN, karena saat itu ada koran didekat saya. Karena sore itu hari terakhir pendaftaran untuk wisuda.
Monday, February 8, 2016
Pokoknya, Aku Ingin Bertemu denganmu dan Berbicara Panjang
Banyak sekali yang belum kupahami, meskipun aku telah berusaha memahaminya.
***
Friday, February 5, 2016
Berkomentar Tentang Ibadah Seorang Manusia
![]() |
from google |
Monday, December 14, 2015
Sing For You
하지 못한 고백을
혹은 고집스레 삼킨 이야기를
노래 하나 만든 척
지금 말하려 해요
그냥 들어요 I’ll sing for you
사랑한다 말 안 해
어색해 자존심 허락 안 해
오늘은 용기 내서 나 말할 테지만
무심히 들어요 I’ll sing for you
내게 얼마나 큰 의미인 걸까
하고픈 말 놓쳐버린 말
고백할 테지만 그냥 들어요
I’ll sing for you sing for you
그냥 한번 듣고 웃어요
내겐 그대 밖에 없는데
가끔은 남보다 못한 나
머리칼을 부비고
안기고 싶은 건데 말이죠
내게 얼마나 큰 의미인 걸까
돌아서며 후회했던 말
사과할 테지만 그냥 들어요
I’ll sing for you sing for you
아무렇지 않은 척해요
신께서 주신 내 선물
오늘이 지나면
난 또 어색해 할지도
하지만 오늘은 꼭 말하고 싶어
그러니 들어요
내게 얼마나 큰 의미인 걸까
하고픈 말 놓쳐버린 말
고백할 테지만 좀 어색하지만
그냥 들어요
I’ll sing for you sing for you
그냥 들어요 I’ll sing for you
Selain lagu ini, juga ada lagu Lightsaber yang merupakan kolaborasi dengan film Starwars.