Thursday, April 30, 2015

Bercerita Tentang Sepi

Dari tadi saya mengetik, kemudian menghapus, mengetik lagi, kemudian menghapus lagi. Yang saya tulis maksudnya cuma satu, tentang rasa sepi dalam diri manusia.

Entah mengapa saya begitu susah menuliskannya. Sama seperti saya saat buang air besar kemarin. Susah dan butuh usaha keras. Maaf analogi saya sedikit jorok, itu sekarang yang ada dipikiran saya.

oke here goes :

Saya mengerti mengapa Tuhan menyusupkan rasa sepi ke dalam diri umatnya, ternyata untuk mendekatkan diri denganNya. Mungkin sebagian diantara kita termasuk saya, hanya mengingat Tuhan ketika kondisi jiwa atau mood kita sedang tidak baik. Misalnya, masalah yang sedang kita jalani terasa berat, sehingga mengakibatkan pikiran suram dan perasaan gelisah, tapi tidak basah.

Walaupin kita mempunyai seseorang yang selalu ada buat kita, tetap tak bisa menghapus rasa resah dan gelisah yang ada dipikiran dan hati kita. Padahal kita sudah menceritakan apa yang kita rasakan, tapi itu tak cukup membuat kita lega.

Bebeda, ketika kita berdoa kepada Tuhan, perasaan dan pikiran yang suram tersebut hilang seketika. Itulah yang selalu saya rasakan.

Sebagai makhluk ciptaannya, terkadang saya sering lupa kewajiban saya, tapi Tuhan tidak pernah lupa apa yang saya inginkan dan saya butuhkan. Dari sekian juta doa saya ketika kecil, beberapa dikabulkanNya. Tapi saya saat ini masih sangat sangat kurang bersujud dan beribadah kepadaNya.

Setelah saya baca kembali, tulisan saya yang ini terdengar semacam pengakuan dosa, dan kekesalan saya terhadap diri saya sendiri. Saya memang dalam kondisi yang tak baik. Terlalu banyak volume tekanan dari berbagai penjuru. Membuat hati tak tenang.

Sudah dua hari ini saya bertemu dengan orang-orang yang pernah ada di kehidupan saya di masa lalu lewat sebuah mimpi. Orang-orang yang pernah dikatakan spesial. Saya tak ingat mimpinya bagaimana, yang saya ingat hanya bermimpi bertemu mereka, sesederhana itu.

Padahal saya sebelum tidur tak oernah berpikir tentang mereka, setelah mimpi ini barulah saya memikirkan, apasih maksudnya. Kenapa kok bisa dimimpiin gitu ya?

Share:

0 comments:

Post a Comment