Monday, September 7, 2015

RASAKANLAH ASAP

Kualitas udara berbahaya di papan ISPU kota Pekanbaru.
Sudah seminggu lebih kualitas udara Pekanbaru tidak sehat, bahkan sekarang berbahaya.
Angka penderita ISPA sudah mencapai puluhan ribu, data terakhir dinas kesehatan Riau mengatakan sudah 12.262 warga Riau terkena Ispa, dan Pekanbaru menjadi penderita ISPA teratas, sejak 29 Juni hingga 6 September 2015 mencapai angka 2160.

Mau kemana kita mengungsi? Mau kemana? Kalau yang punya duit biza keluar kota, kalau kere? Rasekan lah kalian warga Riau.

Bahkan memyemprotkan parfum ke baju, sudah bau asap.

Sudah dipadamkan, kemudian muncul lagi, dipadamkan muncul lagi. Semuanya rugi, yang tidak rugi pembakar lahan.

Siapa yang di salahkan? Saya mengatakan banyak pihak. Saat ini memang banyak yang menyalahkan pemerintah, itu tidak salah, silahkan lanjutkan, buat sampai media asing memberitakan. Postinglah sepuasnya, kawan, tulis keluh kesahmu di media sosial dengan hastag #18TAHUNDENGANASAP . Karena sebagai warga kita berhak mendapatkan udara yang sehat. Negara merebutnya.

Setiap tahun kita selalu mengeluh dengan bencana yang dibuat sendiri. Setiap tahun. Bahkan ini sudah hampir empat bulan. Apakah mereka sibuk ngurusin PILKADA?

70 tahun Indonesia ini Presiden bilang Ayo kerja. Sudah bekerjakah presiden kita? Kita mau mengadu kemana selain Tuhan? Sudah blusukan? Oh iya, saya lupa, dia kan pengusaha Mebel, oh iya, lupa. Kadang emang gak nyambung ya.

Media nasional lebih banyak membahas fadzon yang gendut dan ketua DPR yang gembrot itu ketika bertemu ai Trump. Sampai-sampai warga Indonesia terhanyur oleh berita itu, termasuk saya. Mereka tidak penting untuk dibahas. Karena Jutaan masyarakat Riau haus akan udara sehat.

Kepercayaan atas pemerintah mulai terkikis, kemudian apatis, lalu dicap tidak nasionalis. Begitulah.saya ngantuk.

Share:

0 comments:

Post a Comment