Wednesday, April 9, 2014

Terlalu Banyak Menerima Pertolongan Orang

Kadang orang bisa semena-mena terhadap orang yang mereka tolong.

Kalimat diatas, banyak terjadi di kehidupan kita, termasuk di lingkungan saya. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, mahkluk yang tidak dapat hidup sendirian, butuh bantuan orang lain. Dan di kehidupan, kita tidak selalu dalam keadaan baik atau dalam posisi yang baik, kita bisa dalam posisi buruk. Untuk itu kita harus berjiwa sosial, membantu sesama.

Ketika seseorang dalam keadaan buruk dan butuh bantuan, sekiranya kita yang merasa memiliki keadaan baik bisa menolong orang yang sedang dalam keadaan buruk tersebut, baiknya tanpa pamrih, jika perlu. Manakala di lain hari, kita dalam keadaan buruk, kita bisa ditolong orang yang kita tolong tadi. Hidup akan terlihat indah jika seperti itu.

Kadang ada si penolong yang merasa dia sudah menjadi penolong seseorang, lalu bisa seenaknya terhadap orang yang ditolongnya. Jika si penerima pertolongan membela diri atau menolak, mereka akan mengeluarkan kalimat “Dasar orang yang tidak tahu diuntung, sudah ditolong tidak berterima kasih” gitu barang kali ya... seperti mereka tidak pamrih untuk menolong, padahal mereka tidak tahu apakah mereka sanggup atau tidak, mereka mampu atau tidak, sama saja ya kata-katanya, hehehe. Jika si penolong ini mempunyai hati yang baik dan merasa pamrih untuk menolong seseorang, mereka tidak akan mengeluarkan kalimat tersebut.

Seseorang bisa menjadi sesukanya karena dia merasa menjadi pahlawan dalam kehidupan seseorang. Terlalu banyak menerima pertolongan orang, seseorang menjadi lemah, tidak bisa bersuara, membela, bahkan menolak.....bagi sebagian orang.
Share:

0 comments:

Post a Comment