Skip to main content

TIPS DIET

Banyak yang nanya gue kurusan 2 bulan ini,terutama semester 3 ini.Banyak temen-temen gue yang agak berisi ya badannya,pengen kurus cepat kayak gue.Dan hari ini gue akan berbagi tips gimana cara kurusan dalam waktu sangat singkat seperti gue.Menurut gue ini ekstrim seperti minus mata gue ini perubahannya dalam setahun.Ealaupun kalimat terakhir ini agak gak nyambung,yah, apa boleh buat.

Berat badan gue turun dari 51 kg dan sekarang 44 kg dalam waktu 2 bulan,maukah kamu seperti itu? ini ada beberapa tips :

1. Berpikirlah 
Emang dikehidupan ini kita dituntut untuk berpikir.Menggunakan otak kita.Tapi jangan gunakan hanya sekedarnya,buatlah otak kamu berpikir banyak hal. Semakin banyak kamu berpikir,semakin kurus berat badan kamu.Tapi jangan berpikir sabil ngemil,itu akan menambah semakin banyak lemak ditubuh kamu.

2. Streslah
Stres mungkin juga bisa mengurangi berat badan. Jadi stresslah kamu sehingga badanmu akan menyusut.Tapi juga jangan stress sambil ngemil.Itu akan berakibat lemak kamu berlipat-lipat.terkadang orang stres karena banyak pikiran.

3. Galaulah
ini gue gak tau penjelasannya gimana,tapi menurut gue,galau bisa buat kurus juga.Walaupun gak bisa,ya galau itu agingtren sekarang,taka ada manusia yang tak galau.

4.Bersedihlah
Dari galau menjadi sedih.Itu bisa juga menyebabkan kurusan.Bersedihlah berlarut-larut sehingga kamu banyak berpikir,bergalau dan bersedih sehingga berat badan kamu akan turun.Tapi sekali lagi jangan banyak ngemil .

5.Depresilah
Setelah semua itu kamu akan depresi,mungkin urutannya gak bener,tapi mungkin bisa membuat kamu kurus dengan cepat.sebenarnya depresi ini terjadi karena stres.Maka depresilah kamu,maka kamu akan kurus.

Mungkin segitu cuma ini yang bisa gue kasihin tips buat kurus.Silahkan coba sesuka kamu,mudah-mudahan bagi yang mau kurus akan segera kurus.

Buat teman-teman yang ikut capacity building of sociology '11 dan sekarang dalam perjalanan,semoga selamat sampai tujuan.
Semoga gue bisa menyusul besok naik kuda ya.
aminnn

Comments

Popular posts from this blog

Hari-Hari yang Terasa Kosong Tapi Tetap Jalan

Sudah tiga hari gue ngerasa hampa. Rasanya kosong banget. Kemarin lusa, gue bahkan udah masuk kerja, kerja dengan serius, pengin cepat-cepat pulang, dan rasanya overwhelmed banget. Tapi entah kenapa, walau gue ngerasa kosong begini, gue tetap bangun. Gue tetap kerja. Tetap makan. Dan walau kecil, gue rasa itu butuh sebuah keberanian. Gue gak tahu kenapa. Tapi gue ngerasa kosong banget jadi manusia beberapa hari ini. Setiap kali kayak gini, gue selalu menghela napas panjang, mencoba nulis apa yang gue rasain. Kadang gue tulis kayak cerita, tapi malah bikin gue makin lesu. Gak tahu mau ngapain. Gue cuma pengin baring. Baca cerita-cerita gue yang udah gue tulis. Gue juga lagi gak sedih. Tapi juga gak bahagia. Gue bahkan gak pengen buka media sosial. Gak pengen lihat Instagram, TikTok, atau YouTube. Gue kayak kehilangan arah. Seperti gak punya tujuan. Hidup gue diem, tapi waktu jalan terus. Tadi malam sebelum tidur, gue coba bersih-bersih ka...

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Coba Tenang Tapi Riuh

Hidup itu seperti berada di atas papan selancar, terkadang ombaknya tenang, terkadang menggulung-gulung seperti monster raksasa. Dan jujur saja, dalam beberapa bulan terakhir, rasanya saya lebih sering terhempas ombak daripada berdiri gagah di atasnya. Cemas? Oh, cemas itu sudah seperti teman lama yang tak diundang datang setiap hari. Mood buruk? Rasanya seperti awan hitam yang terus menempel di kepala, bahkan saat cuaca cerah. Bayangkan saja, saya, yang dulu penuh semangat menjalani hari-hari, tiba-tiba merasa kehilangan minat pada hal-hal yang biasa saya cintai. Olahraga? Sudah seperti cinta lama yang tak berbalas. Buku? Seakan huruf-huruf di dalamnya berubah menjadi semut-semut yang berlarian tanpa arah. Bahkan serial drama Korea yang biasanya menjadi sahabat setia saat malam datang, kini hanya menjadi tontonan latar belakang saat pikiran saya melayang entah ke mana. Hidup saya, meskipun penuh potensi, kadang terasa seperti teka-teki tanpa petunjuk. Saya berusaha sebaik mungkin untu...