Skip to main content

Tanoto Scholars Gathering 2013

Jadi ceritanya gue baru balik dari Tanoto Scholars Gathering 2013 di Ciburial, Puncak.






Tanoto Foundation adalah Yayasan yang memiliki fokus perhatian pada permasalahan kemiskinan di Indonesia, fokusnya pada bidang pendidikan, pemberdayaan, peningkatan kualitas hidup. Untuk lebih jelasnya, silahkan di kepoin websitenya di www.tanotofoundation.org/ 

Semenjak KKN bulan lalu, waktu gue emang lagi banyak kepake untuk KKN. Jadi, pas gue diajakin pergi Gathering @elysadrael dan @andreassjulio, apalagi ditraktir sama Tanoto Foundation, gue seneng banget. Seperti biasa, kalau lagi pergi sama Tanoto Foundation semangatnya pasti mau mengeksplor hal2 lain yang "tidak lazim". Hahaha.

Pertama2, agar gue nyaman disana, gue cari tahu dimana tempatnya, ternyata di D'jungle, trus gue tanyain sama penanggung jawab di kampus gue, kak Jay, kamar mandinya gimana, pertanyaan yang sama sewaktu gue mau KKN, soalnya biar nyaman dalam menyelesaikan "urusan".hahahahha. 

Gathering tahun ini seru banget, selain ketemu lagi sama yang ikut gathering tahun lalu, trus refreshing otak akibat KKN di desa, hehehhehehehhehehehhehe. Games-nya seru-seru, tetapi gue berhenti di tengah karena otot gue bermasalah lagi, gue gak ikut beberapa games karena takut robek lagi. Karena seru, sampai lupa diri kalau ada batasan gerakan kaki gue. Dan kebetulan juga gue phobia ketinggian buat ikut games yang tingginya bisa mencapai 7 meter, mungkin gue pipis di atas sana kalau ikutan, kan gak kayak gue kelihatan di luar, hehehhe.


Team 7 !!! Fight And Win !!!
Hari ketiga, lebih seru, penuh tantangan, susah buat di tulisin. Yang jelas, gamesnya punya makna kalau sesuatu yang dikerjain bersama-sama dengan penuh semangat, pekerjaan yang berat akan terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama. Hasilnya bakal sesuai dengan apa yang diharapkan, ibarat NIAT + USAHA + DOA = HASIL.
Demi Banner, sekali lagi Demi banner

Trus Malemnya ada Pandji Pragiwaksono.

@Pandji memotivasi kalau kita itu harus menciptakan perubahan, bukan penuntut perubahan. Memang tidak mudah, tidak bisa lansung mengubah Indonesia, banyak hal yang kita lakukan untuk mengubah, mulai dari diri sendiri aja dulu. Memulai mengubah itu bisa menjadi sesuatu yang berat, apalagi mengubah Indonesia. Karena itu dibutuhkan keberanian.

Malamnya acara api unggun, merenungkan apa yan udah dilakuin selama 3 hari bareng-bareng kelompok. Di kelompok gue sendiri penuh haru. Mengharukan. Pelepasan balon, trus dilanjutin sama acara...... tetep makan-makan dibarengi sama akustikan.

Banyak belajar sih dari acara gathering ini, kebersamaan, kepercayaan, belajar tentang ego, tentang hidup, pokoknya banyak hal deh. Gathering-nya Tanoto selalu punya cerita tersendiri setiap tahunnya. Ini tahun kedua gue ikutan dan punya keseruan yang berbeda. 


don't give up without a fight

That was a fun trip!:D

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sosiologi Dan Cinta

Saya tak sengaja terdampar kuliah di jurusan ini. Saya sudah melalui empat semester  di sosiologi UR alias Universitas Riau . Jatuh bangun sama IP sudah saya rasakan, banyak tugas yang sudah saya kerjakan (biasa aja sih sebenernya tugasnya, agak di dramatisir aja) sudah 2 orang senior yang jadiin saya responden (nah di bagian ini sebenernya gak suka, begitu bermasalahkah diri saya sehingga harus diteliti,oke, positif aja, mungkin saya unik. hehehe) . Kalau dipikir-pikir (kali ini saya tumben mikir) sosiologi itu mempelajari semuanya loh, bukan hanya agama, perkotaan, pedesaan, kesehatan, lingkungan, hukum, tapi juga hal yang paling absurd di dunia ini yang bernama CINTA . Iya, cinta. Harusnya mahasiswa sosiologi tidak ada yang jomblo karena ada beberapa teori yang mengaitkan tentang ini. Tidak ada yang ngemis-ngemis cinta atau miskin cinta atau bahkan fakir asmara.  PDKT alias PENDEKATAN itu bisa jadi terinspirasi dari teori kakek sosiolog yang mungkin beliau ter...

Pursue My Dream

Hari ini, saya menulis postingan pertama saya di tahun 2024. Akhir-akhir ini, saya merasakan sering kali malas untuk menulis, baik di blog maupun di catatan saya. Itu mungkin bisa disebut sebagai fase-fase malas. Ironisnya, saya sering merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tidak terlalu penting, tetapi mengganggu pikiran saya. Saat ini, saya duduk sendirian di sebuah tempat dengan laptop di depan saya. Awalnya, saya hanya berniat untuk bekerja dan mencari tahu tentang kisi-kisi ujian masuk S2. Ada beberapa tugas yang tertunda hari ini yang ingin saya selesaikan. Saya menikmati kesendirian ini, tanpa gangguan dari orang lain. Selain itu, saya ingin menyegarkan kembali pengetahuan saya untuk persiapan ujian masuk S2 besok. Karena ujian ini dilaksanakan secara online, saya sedang mencari informasi tentang bagaimana ujian tersebut akan berlangsung. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti ujian S2 pada tahun 2020 di Universitas Indonesia, tetapi saya gagal karena kurangnya persiapan. Se...

Towards The Light

Pagi menjelang, dan alarm berbunyi dengan suara yang sama. Saya membuka mata, tetapi rasanya berat untuk bangkit dari tempat tidur. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang sama, itu hanya sebuah tanda bahwa saya masih melanjutkan hidup. Hari-hari berlalu, dan saya merasa terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berubah. Menjalani hari demi hari adalah pekerjaan yang berat, dan saya seperti penonton dalam film yang tidak berujung, menjalani momen yang itu-itu saja tanpa perkembangan. Ketidakpuasan ini membuat saya merasa kosong. Seperti banyak orang, saya berusaha menemukan cara untuk tumbuh, tetapi saat ini, satu-satunya ruang untuk berkembang adalah melalui kembali ke bangku sekolah—sebuah pelarian kecil dari kenyataan yang menyedihkan. Dalam kesibukan itu, saya merindukan kehidupan yang lebih bermakna—kehidupan di mana saya berusaha untuk hidup sepenuhnya, bukan hanya bertahan. Saya bukannya tidak bahagia, tetapi aku juga tidak merasa bahagia. Saya teringat saat-saat ketika saya...