Sunday, September 25, 2022
Thursday, August 11, 2022
Menciptakan Hokkie
Friday, July 15, 2022
10 Hal yang Dipikirkan Saat Bertambah Usia
Kemarin saya ulang tahun.
Artinya, saya bergeser dari target market tertentu, HAHAHA.
Dulu sama seperti teman-teman seusia saya, mengejar kesuksesan, finansial freedom, berlomba-lomba ingin pindah-pindah kerja. Hustle life begitu diagungkan sampai saya menyadari jika hal itu tidak baik untuk saya atau saya belum siap untuk hal itu.
Ternyata, bertambahnya usia, ada hal-hal lain yang saya rasakan dan lebih saya perhatikan:
1. Hasrat untuk merayakan hari ulang tahun tidak terlalu menggebu-gebu.
Saya tidak menunggu kejutan atau kue ulang tahun. Tapi saya sangat berterima kasih sekali effort dan perhatian dari teman-teman saya yang setiap tahun memberikan kejutan, kue ulang tahun dan menjadi berkat untuk kita semua. Makan kue bersama dan tertawa bersama.
2. Mikirin hidup udah ngapain aja
Ulang tahun kali ini, malah berpikir apa saja hal-hal yang sudah dicapai. Ternyata masih banyak rencana dan mimpi yang belum ada resultnya.
Kalau mikirin itu, jadi stress sendiri. Akhirnya saya tulis, saya pilah mana yang bisa dicapai dalam waktu dekat dan bagaimana mencapai hal tersebut. Semoga gak jadi outstanding pas nambah umur lagi.
3. Sudah tidak ada keinginan untuk seragam dengan banyak orang.
Rasa aman tidak ditentukan hal-hal di luar diri saya. Tak apa menjadi tak sama dengan siapa pun di dunia ini.
Saya mulai mencoba berhenti mengeluhkan hal-hal yang sama setiap hari. Bergosip terutama, karena lelah mendengarkan yang kurang bermanfaat, apalagi yang itu-itu saja.
4. Idealisme berkurang
Secara tidak sadar, idealisme berkurang seiring bertambahnya usia. Karena memang sudah bukan waktunya atau bukan masanya lagi berpikiran seperti itu.
5. Lebih aware sama kesehatan
Saya sering berolahraga. Awalnya karena stress, kemudian mencari kegiatan baru yang menyenangkan. Dan berbadminton dan basketan dengan #riyaberolaraga. Selain itu, memilah apa yang saya makan. Mengurangi gorengan, minum dan makanan manis, perbanyak makan buah. Namun, saya masih sangat struggle dengan masalah tidur.
6. Karir dan bisnis untuk masa depan.
Saya mulai bekerja setelah lulus kuliah di usia 22 tahun. Saya pun sudah merayakan ulang tahun di tempat kerja selama 7 tahun. Saya telah tiga kali berganti posisi di bidang yang sama. Dan ternyata, saya banyak belajar hal-hal baru.Yang penting bekerja dengan baik dan jangan pernah puas.
Dan kalau dulu saya ingin mendapatkan pengakuan layaknya anak muda lainnya, sekarang saya sadar, legacy itu lebih penting. Maka saya mulai memikirkan ingin berkontribusi dalam hal apa saja.
Saat ini saya mulai 'menanam pohon'. Mungkin di awal akan sangat struggle, tetapi ke depannya semoga mudah.
Kenapa saya mulai 'menanam pohon?'
Saya terinspirasi dengan seseorang yang menanam pohon dimana buahnya bisa dinikmati keluarga dan orang sekitar, termasuk saya. Semoga apa yang saya tanam sekarang, bisa dinikmati keluarga dan orang sekitar. Ternyata saya pernah nulis gini di twitter:
8. Menjadi minimalis
Mencoba menjadi minimalis sejak 3 tahun belakang. Tidak terlalu sering membeli barang untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan. Seperti pakaian dan jam tangan. Membeli pakaian ketika memang perlu dan pakaian lama sudah tidak nyaman dipakai. Tidak butuh brand apa yang penting nyaman dan enak dipakai.
9. Menjadi pemaaf
Ternyata, selama ini saya menjadi orang pendendam. Bikin hidup tak tenang dan seperti "kok ya hidup hanya seputar itu-itu aja". Akhirnya saya mencoba memaafkan diri sendiri, memaafkan orang lain. Melepaskan apa yang sebenarnya tidak untuk saya, mengikhlaskan hal-hal yang bukan untuk saya. Sampai sekarang masih belajar menjadi pribadi yang pemaaf. Belajar itu emang sulit.
10. Menikah
Banyak juga orang yang berpikir saya tidak akan menikah. Ada juga yang selalu menyuruh saya menikah. Ya terserah sih, saya gak ambil pusing. Keinginan untuk menikah itu ada. Namun, saya tidak mau terburu-buru dan menyesal memilih pasangan hidup.
Jujur, saya sangat menikmati jalan-jalan sendirian, nonton sendirian, makan sendirian. Kamu kesepian ya? hahaha KESEPIAN IS MIND TRAP.
Namun, saya juga tidak menutup diri untuk bersama-sama dengan orang lain. Tapi juga tidak mau terburu-buru seperti "Nikah karena umur, jadinya panik".
Ternyata setelah menulis ini semua, masih seputar untuk diri sendiri. Mungkin karena ini saya belum menikah. hehehehe.
Tuesday, June 28, 2022
Feel Blessed Met Popor Sapsiree
Tulisan ini merupakan lanjutan dari postingan Story of Comeback Stronger.
Ada sebuah keinginan tahun lalu, yaitu menonton turnamen badminton secara langsung di Bali. Namun, apalah daya, waktu itu masih lockdown, dan memang turnamentnya tidak ada penonton dikarenakan masih pandemi. Jadi, nonton virtual saja dan berdoa semoga tahun 2022 bisa menonton langsung.
Tahun 2022, ada informasi bahwa Indonesia Master 2022 dan Indonesia Open 2022 bakal dibuka untuk penonton namun terbatas. Mendengar informasi itu, saya pun senang karena keinginan menonton secara langsung bakal jadi kenyataan. Saya pun tidak mau ketinggalan informasi untuk ini. Setiap hari lihat update informasi mengenai penjualan tiket di Istora Senayan.
Saya memutuskan untuk membeli tiket Indonesia Master 2022. Saat tiket online dibuka, saya memutuskan untuk beli tiket quarterfinal dulu, nanti saja beli on the spot untuk semifinal dan final, jadi lihat situasi. Biasanya, Popor Sapsiree dan Hendra Setiawan lolos ke babak ini.
Membeli tiket seperti melakukan rebutan kelas pas kuliah dulu, karena siapa cepat dia dapat. Dan akhirnya saya bersyukur dapat tiket quarterfinal. Saya pun mengajukan cuti untuk menonton idola saya. Lalu, pesan tiket pesawat, dan booking hotel di dekat GBK supaya bisa jalan kaki ke Istora Senayan.
Beberapa hari sebelumnya berangkat, perasaan saya agak beda. Ada sesuatu hal yang ganjal, tapi tidak tahu apa.
H-1 quarterfinal, saat itu, saya nonton sambil istirahat siang. Ternyata Popor kalah, Hendra Setiawan juga kalah. HHHHMMMM. Walaupun begitu, saya tetap pergi. Siapa tahu bisa bertemu langsung idola, Kalau kata Haruki Murakami dalam Novel Norwegian Wood, aku ingin bertemu denganmu dan berbicara panjang. Tidak ketemu tidak apa-apa, mau ngerasain euforia EA EA EA. Nothing to lose saja.
Hari keberangkatan pun tiba, saya terbang menuju Jakarta dengan sakit perut. Sampai di hotel saya mules dan kemudian menghubungi teman saya untuk menemani makan dan mencari obat.
Tak disangka, saya bertemu Popor!!!
POPOR !!!!!
Kemudian dengan gaya sok cool, tapi senang sekali dalam hati, saya menyapa dan minta izin untuk foto bareng. Dan rasanya, saya pun tak bisa mengungapkannya. Tak bisa ditulis lewat kata-kata.
Esoknya saya bertemu lagi di lift dan mengobrol sebentar. Nah, singkat cerita Popor kembali ke lantai kamar saya untuk mengambil suatu barang. Namun, barangnya belum sampai. Dan akhirnya dia menunggu sambil ngobrol-ngobrol.
"Ngobrol, dikasih gift sama idola, foto dan video rasanya aku bakalan gak tidur semalaman" tapi ternyata tidur juga hahahha.
Amazing June 2022. One of my dream come true. Met my favorite badminton player after so many years of being a big fan since I was little and feel blessed to have talked to her.
She is really humble person and really kind. Unfortunately, I haven't been able to watch her in the final. It’s okay, I will watch you in another game.
Always support you no matter what. You’ll never walk alone. GO FIGHT WIN!
Let’s pick up a more shining sun, Champ!
See you next year and see you in PARIS 2024😉
Saturday, April 16, 2022
2 Years Long Enough, Our Life is Back
Akhirnya aku bisa kembali ke haribaan my hometown.
Baru sadar, dalam 3 bulan, aku mondar mandir Jakarta-Bali-Semarang-Pangkalan Kerinci-Jakarta dan akhirnya aku kembali ke pelukan kasur di rumahku.
Ini long weekend, biasanya aku akan stay di Jakarta, menikmati kota Jakarta dengan segala isi dan pergaulannya. Tapi kali ini aku ingin kembali ke rumah, menikmati hal-hal yang tidak bisa aku dapatkan di Jakarta.
2 tahun sudah pandemi, setelah melalui berbagai PPKM, multiple lockdowns, puluhan swab PCR, kehidupan yang sangat dinamis saat pandemi, dengan tiga vaksin. Perlahan aku merasakan kehidupanku akan normal kembali seperti sedia kala.
I'm grateful for this.
Bersyukur masih bisa berkumpul bersama keluarga di bulan yang penuh suci. Berdiskusi tentang masa depan, keluarga dan pasangan.
Bersyukur bisa bertemu dan bercengkrama dengan teman seperjalanan. Teman belasan tahunku. Ia sudah berubah haluan sebagai vegetarian, suka yoga dan meditasi. Mungkin sebentar lagi ia akan berubah menjadi Reza Gunawan atau Adjie Santoso. Bagiku menarik sekali. Melihat perubahan sebuah kehidupan.
Beberapa memori masa kecil seperti skip di pikiranku. Kadang aku ngerasa terlalu banyak hal hilang dalam perjalanan kita dari kecil hingga dewasa.
Pertemuan ini seperti bukanlah kebetulan, tetapi dirancang secara diam-diam. masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah digambarkan. Dan masing-masing dari kita, kalau diizinkan akan saling bersinggungan.
Intinya, long weekend ini seperti refleksi diri untuk mensyukuri apa yang sudah didapatkan selama pandemi.
Semoga terus bisa merasakan nikmat syukur dari Yang Punya Hidup.
Berburu cerita Dumbledoree |
Thursday, March 3, 2022
Mengambil Makna Hidup dari Lagu Diri - Tulus
Hari ini kau berdamai dengan dirimu sendiri
Kau maafkan semua salahmu ampuni dirimu
Hari ini ajaklah lagi dirimu bicara mesra
Berjujurlah pada dirimu kau bisa percaya
Maafkan semua yang lalu
Ampuni hati kecilmu
Luka-luka hilanglah luka
Biar tentram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bisikanlah
Terima kasih pada diri sendiri
Hebat dia terus menjagamu dan sayangimu
Suarakan bilangg padanyajangan paksakan apapun
Suarakan ingatkan terus aku makna cukup
Luka-luka hilanglah luka
Biar senyum jadi senjata
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bila lelah menepilah
Atur napasmu
Lirik diatas adalah lirik dari Lagu Diri dari Tulus.
Saya hari ini baru saja mendengarkan lagu Diri dari Tulus dari album Manusia ketika saya bekerja di Nyepi ini, Memang benar-benar Nyepi di kamar sendirian.
Ketika mendengarkan lagu ini, sebentar saya terhentak, maknanya dalam sekali. Sebagai manusia, kita sering bermurah hati untuk memaafkan orang lain, namun terkadang kita keras pada diri sendiri. Memaafkan berarti sudah ikhlas dan berdamai terhadap sesuatu.
Biasanya kita sering merasa tidak adil, merasa tersakiti atau pun terluka. Hati sangat sakit setiap kali mengingatnya.
Salah satunya obat adaah berdamai. Berdamai dengan diri sendiri. Lepaskan semua beban, tidak perlu menyalahkan diri atas apa yang terjadi. Semua itu terjadi karena memang harus terjadi. Kita hanya perlu mengambil pelajaran dari masalah itu, tidak perlu mengambil bebannya.
Dunia memang sekeras itu, tapi kita harus lebih tangguh. Kita berani menghadapi dunia karena berdamai dengan diri sendiri.
Tim Tulus memang sangat pintar dalam membaca pasar. Tren mental health yang kerap dibicarakan oleh orang banyak, ditangkap oleh Tim Tulus untuk mengeluarkan album manusia.
Tapi dari semua itu, lewat lagu ini kita seperti diajak untuk memaafkan diri kita sendiri, memaafkan diri agar luka dalam diri kita hilang dan mengajak kita untuk terus bersyukur dalam hidup.
Merenungi hidup |
Thursday, February 17, 2022
Feel Normal in Bali
Halo-halo.
It's Me. Back to my lovely blog although some people not using blogs this time, I still create some stories in here.
Okay,
I just go back from my long-long annual leave, 18 days!.
Hahahahaha
After 1 year, there is nothing like staying at home for real comfort. Nothing is better than going home to family and eating good food and relaxing.
And I went to Bali for a week. But, I really don't' excited. I felt just normal. I saw the surrounding environment and try to enjoy the views of mountains, lakes, temples, and rice fields.
This holiday is a kind of distraction to get rid of the tired mind.
hhmmm.
It's time to sleep and tomorrow will be good for me. Amiin