Thursday, September 3, 2015

PALSU

Aku merasa hidupku terasa palsu sekarang. Aku menipu diri sendiri.
Apa yang aku kerjakan adalah sesuatu yang takku sukai. Berbasa basi dengan orang lain, berpura-pura tidak terjadi apa-apa, merecoki negara (pemerintah), menerima telpon dari nomor yang tak dikenal, atau berpura-pura tertarik dengan suatu topik. Atau bertemu orang-orang yang bertopeng baik.

Ada lagi obrolan yang sedikit "kasar" atau hal-hal yang kurang bagus sering aku dengarkan. Hal-hal yang tak lazim dibicarakan.

Hampir setahun ini, aku menghabiskan waktu di luar rumah. Menulis disuatu tempat sampai malam. Dulunya aku tak seperti ini, aku hanya sesekali pergi ketempat ramai, itupun kalau diajak temanku, tapi sekarang, hampir setiap hari.

Saat ini aku merasa dimanfaatkan beberapa orang, bukan drama. Ketika memberi yang baik, malah mendapatkan yang kekecewan. Padahal hidup harua seimbang, soalnya "kita sama-sama cari duit".

Aku punya hasrat untuk keluar dari suasana seperti ini, tetapi aku ragu, apa setelah ini aku bisa mendapatkan yang lebih baik? Atau aku bisa melakukan hal selain ini. Pikiran itu selalu ada dalam otakku.

Aku benci orang-orang yang sok idealis dan membuat kita menjadi orang independen tetapi ternyata adalah mereka ini melakukan sebaliknya.

Semoga Tuhan membalas semuanya dan hal-hal baik bisa aku dapatkan sepanjang hidupku.

Mungkin fase ini aki dihadapkan dengan dunia yang sebenarnya.

Kalau Sapardi Bilang, yang Fana adalah waktu, kita abadi. Tapi kita itu siapa ya?

Share:

0 comments:

Post a Comment