Showing posts with label Rahasia kecil. Show all posts
Showing posts with label Rahasia kecil. Show all posts

Saturday, July 30, 2016

Biasanya

Tidak bisa tidur.
Sudah pukul 01.42 dinihari.

Rumah rasanya beda. Beda banget.Setiap pulang kerumah, selalu emosional, ada yang hilang. Masih gak percaya. Biasanya Abah selalu telpon saya saat perjalan puang dari Pangkalan Kerinci ke Pekanbaru. Setiap Sabtu siang, suara beliau selalu terdengar diujung telepon "Dijemput dimana, nak?". Sekarang sudah tidak ada lagi. Setiap saya masuk rumah biasanya dari jendela pasti melihat Abah sedang nonton. Sekarang pun tv jarang ada yang nonton. Biasanya juga kita setiap weekend minum kopi di boffet abang dan makan nasi goreng di dekat Djuanda. Sekarang itu itu sudah jadi kenangan dalam pikiran saya.

Di mess, biasanya setiap pagi Abah selalu telpon membangunkan saya. "Bangun lagi, jangan tidur lagi, jangan lupa sholat". Rasanya hidup ini komplit.

Setelah Abah tidak ada, saya seperti kehilangan, kehilangan tujuan saya melakukan hal ini dan itu untuk siapa, dunia seperti mengecil dan menghimpit saya. Sampai saya susah menderetkan kata demi kata di blog ini. Tulisan ini adalah yang pertama saya tulis setelah kepergian beliau.

Abah
Sebulan sudah aku tanpamu
Rasanya berat
Kok cepat ya
Baru aja kemarin maaf-maafan sebelum masuk puasa, rupanya kita gak bareng di lebaran kali ini.
Maaf karena gak sering pulang tiap minggu.
Maaf, gak bisa pulang di minggu terakhir yang harusnya saya bisa lihat abah,nyesal banget rasanya gak pulang.
Tenang di sana Abah, I always love you, my handsome Dad. Sudah bahagia sama Ibu di sana.


Share:

Saturday, December 19, 2015

Pacar dan Pasangan

Malam ini, sambil mendengarkan lagu OST Once-Falling Slowly yang membuat pikiran tenang, lampu kamar yang sudah dimatikan, hujan gerimis yang membuat suram menghilang, terbesit dalam pikiran saya tentang suatu hal.

Entahlah.
Saya pun tidak dapat membayangkanya.

Saya melihat orang-orang yang disekeliling saya, tentunya yang sedang berpacaran ataupun yang telah menikah, hidupnya terlihat bahagia. Padahal, loving can hurt, loving can hurt, sometimes, kata Ed Sheeran di awal lagu Photograph . Tapi toh mereka tetap bersama dan terus menjalankan hidup. Tanpa takut kejadian sebelumnya yang menyakitkan, terulang kembali.

Dari yang saya lihat, mereka hanya saling mengabari satu sama lain, pergi nge date, melihat handphone sambil senyum-senyum seperti orang gila. Hanya itu. Entah apa yang terjadi dalam perasaan mereka. Hal itu dilakukan berulang-ulang, apa tidak bosan melakukan hal-hal yang itu-itu saja?. Saya sering mendengarkan lagu-lagu romantis dan saya merasa senang, sampai tak bisa diungkapkan lewat tulisan, apakah seperti itu ya?.

Kalau saya melihat orang-orang yang sudah seharusnya menikah tapi belum menikah, terlihat kesepian. Aneh. Seperti tak ingin melakukan hal yang menyenangkan dalam hidupnya.
Bagi saya, yang pernah patah hati hebat, untuk jatuh cinta itu sulit. Sebab, hati saya dicabik-cabik dengan pedang yang bercahaya di film Starwars lightsaber itu. Semacam ada trauma psikologis kalau gagal lagi, patah hati lagi. Bahkan sekarang, saya susah jatuh cinta, bagi saya cinta itu perlu usaha. Hati saya seperti es, dingin, super kuat, seperti cakar wolverine ada di film X-men yang sudah dilapisin sama besi adamantium.  Mungkin agak lebay.
Share:

Thursday, December 10, 2015

Mau Apa ?

Di luar sedang hujan. 6,8,12 Brian Mcknight sedang diputar. Sambil tiduran miring, saya menyentuh huruf-huruf di hp pintar saya untuk merangkai sebongkah curhat.

Saya masih berpikir apa tujuan saya tahun depan? Saya belum tahu. Saya hanya berharap tahun yang lebih baik, hidup yang lebih baik, berkualitas dan bersahaja. Semakin banyak beribadah.

Tapi, semua itu, menurut saya, hanya sebuah pengharapan umum. Secara spesifik, saya tidak tahu apa tujuan saya. Saya merasa iba dengan diri saya sendiri.

Sekarang, lagu sudah berganti dengan petikan gitar Adam Sandler, Grow old with you. Lagunya romantis sekali, cocok dinyanyikan saat pernikahan. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan tujuan saya untuk menikah. Tahun depan, saya tidak ada berencana, bahkan berpikir untuk menikah. Mungkin delapan atau 10 tahun dari sekarang. Bahkan saya tak bisa membayangkan hidup dengan orang lain.

Pertanyaan yang selalu dalam otak saya sekarang, tujuan saya apa sekarang? Jangka panjangnya apa? Saya belum tahu.
Untuk sekolah lagi masih ada, tetapi tidak terlalu.

Sekarang dalam pikiran saya hanya ingin sedikit berkelana, sebentar saja.  Ke tempat asing, menghirup suasana yang berbeda entah budaya atau pemandangan yang asing bagi saya. Kemudian merasakan rindu rumah, keluarga, rindu guling. Itu yang sekarang saya inginkan. Saya sempat punya keinginan untuk singgah sebentar ditempat-tempat asing, tujuannya hanya sekedar untuk merasakan rindu rumah.

Mau jadi penulis buku? Mulai menulis saja belum. Ide saya belum ada untuk hal yang akan saya tulis. Setidaknya saya ingin punya satu karya, buku. Apapun itu genrenya. Tapi belum juga saya realisasikan.
Saya terlalu banyak berpikir. Terus berpikir. Saya takut gagal. Kegagalan yang membuat saya terjun ke bawah dan susah bangkit. 

Saya kesal. Ini harus bagaimana?
Baiklah. Malam sudah larut, pukul 12.50 WIB. Senandung romantis Till There was You The Beatles bersenandung syahdu.
Share:

Tuesday, November 17, 2015

Ada Sesuatu Yang Selesai

Lebih enak menulis saya daripada aku. Entah kenapa, saat membacanya terlihat ramah, renyes.

Saya tak pernah menyangka punya sebuah relationship yang complicated sekali setelah kita memilih berjalan masing-masing tanpa kabar. Namun, semesta mempertemukan kita, di rumah saya.. Masing-masing kita tidak membicarakan masa lalu. Pembicaraan masih sama, suka ngalor-ngidul.

Suatu malam, pembicaraan serius terjadi. Kita tidak akan bersinggungan lagi, perasaan kita. Terucap dari mulutnya.

Kita sudah mencoba saling bersinggungan. Tetapi kita tidak bisa. Entah apa yang membuat kita berbeda. Mungkin agama atau saya yang belum siap.

Semua tidak bisa dipaksakan. Kita saling bertatapan, hening tanpa kata, menutup pembicaraan sambil melambaikan tangan . Hati saya bergetar, saya melamun menatap dinding kamar saya. Diam.

Saya merasa ada sesuatu yang telah selesai. Yang tak bisa disatukan oleh semesta, bagaimanapun caranya.
Share:

Sunday, September 13, 2015

Ketika Kita Mulai Lemah Karena Asap

Ini postingan kedua saya tentang kabut asap.

Hampir sebulan kami masyarakat Riau menghirup partikel debu halus yang berbahaya. Bahkan kami lupa, bagaimana rasanya menghirup udara segar yang semestinya kami dapatkan. Hak kami menghirup udara segar direbut oleh negara yang sukanya sekongkol dengan pelaku pembakar hutan.

Setiap hari kami mengeluh dengan tebalnya asap. Setiap hari kami menuliskan isi keluhan kami di media sosial. Tapi kabut asap tak juga hilang.

Setiap hari ratusan hotspot terdeteksi satelit. Itu baru yang terdeteksi, mungkin masih banyak lagi yang tak terdeteksi. Setiap hari membaca berita, kami merasa marah. Tapi, mau marah yang bagaimana? Protes sudah dilakukan berbagai kalangan. Tapi asap tak kunjung pergi dari Riau.

Bahkan kami sudah membawa Tuhan ke masalah ini. Kami berdoa menurut agama masing-masing. Umat Islam sholat Istiqo, umat kristiani berdoa di gereha, umat Budha berdoa di Vihara, Hindu di pura. Sekarang harapan kami cuma satu, Tuhan yang maha kuasa. Kami hampir kehilangan kepercayaan kepada pemerintah. Tak bisa menuntaskan masalah ini. Bahkan menurut mereka ini bukan kategori bencana.

Kami mengundang Presiden Jokowi ke daerah-daerah yang diselimuti asap. Perintahkan lansung kepada jajarannya untuk memadamkan api. Kalau tak padam, jangan beranjak dari sana. Tapi apa daya, dia sudah ada di Arab Sana. Katanya kunjungan kerja. Slogan Ayo Kerja hanya cerita belaka.

Pemerintah daerah masing-masing saling menyalahkan "ini kabut asap kiriman Jambi, ini kabut asap kiriman Sumsel, ini kabut asap kiriman Riau". Entahlah, kebiasaan kita mengkambinghitamkan. Kemudian kita disuruh mengambil hikmah dibalik bencana.

Kami sekarang hanya pasrah. Mau mengungsi kemana? Hampir seluruh Sumatera diselimuti kabut asap. Kami hanya bisa berkumpul dan beribadah dengan keluarga. Kami pasrah, sampai mana kabut asap ini menyerang tubuh kami yang mulai lemah karena asap.

Semoga Tuhan selalu menjaga kita semua dan mencelakai mereka pelaku pembakar hutan.

Share:

Tuesday, July 14, 2015

Postingan di Hari Ulang Tahun

Hari ini saya ulang tahun. Tak ada yang spesial. Terlewati begitu saja. Bahkan saya hampir lupa tanggal 14 Juli hari ini. Saya pikir hari ini masih tanggal 13. Seperti tahun lalu, saya masih diingatkan tepat pukul 00.00 malam oleh serangan bbm dan line saya berbunyi. 

Saya bangun dengan kesal sambil mengambil hp yang ada di samping saya. Lalu saya buka buka passwordnya dan membuka aplikasi bbm yang hanpir ketika banyak bbm masuk, dia lelet seperti siput berjalan. Tapi ketika membukanya  saya tersenyum, ternyata orang-orang ini masih ingat ulang tahun saya. Tak sampai terharu , saya lalu membalas satu persatu bbm itu, saya membalas saat itu juga karena menghargai orang-orang yang ngucapin ultah tepat pada pergantian hari di bulan yang penuh berkah.

Padahal di Facebook, tanggal lahir saya tidak dipublish. Beberapa tahun belakangan saya tak suka perayaan ulang tahun saya, hanya perayaan saja, tak lebih. Saya bersyukur dan senang masih ada yang ingat ulang saya dan mendoakan saya menjadi orang yang lebih baik.

Saya pun tak ingin kado apa-apa, saya hanya ingin sepatu baru, ps3, ipod baru, hp baru, sepeda baru, Lego, kacamata baru, tiket liburan dan masih banyak lagi.HEHEHEHEHE.

Saya bersyukur punya orang-orang yang selalu ada untuk saya, orang-orang yang tak seberapa banyak ini selalu mensupport saya setiap hari. Semoga secepatnya kita "melarikan diri" bersama-sama. In My Life i Love You More.

Dihari yang baik ini, saya pikir masih banyak pencapaian-pencapaian saya yang belum tercapai. Sekolah lagi, liburan dan menelurkan karya dan bertemu dia. Semua itu masih ada dalam list, hanya saja saya masih belum serius merealisasikannya. Semoga Tuhan melancarkan semuanya .
Sekarang saya kehabisan kata-kata.

Thank God, Thanks my family, my Vulgar Friends, and all my friends.
Share:

Thursday, April 30, 2015

Bercerita Tentang Sepi

Dari tadi saya mengetik, kemudian menghapus, mengetik lagi, kemudian menghapus lagi. Yang saya tulis maksudnya cuma satu, tentang rasa sepi dalam diri manusia.

Entah mengapa saya begitu susah menuliskannya. Sama seperti saya saat buang air besar kemarin. Susah dan butuh usaha keras. Maaf analogi saya sedikit jorok, itu sekarang yang ada dipikiran saya.

oke here goes :

Saya mengerti mengapa Tuhan menyusupkan rasa sepi ke dalam diri umatnya, ternyata untuk mendekatkan diri denganNya. Mungkin sebagian diantara kita termasuk saya, hanya mengingat Tuhan ketika kondisi jiwa atau mood kita sedang tidak baik. Misalnya, masalah yang sedang kita jalani terasa berat, sehingga mengakibatkan pikiran suram dan perasaan gelisah, tapi tidak basah.

Walaupin kita mempunyai seseorang yang selalu ada buat kita, tetap tak bisa menghapus rasa resah dan gelisah yang ada dipikiran dan hati kita. Padahal kita sudah menceritakan apa yang kita rasakan, tapi itu tak cukup membuat kita lega.

Bebeda, ketika kita berdoa kepada Tuhan, perasaan dan pikiran yang suram tersebut hilang seketika. Itulah yang selalu saya rasakan.

Sebagai makhluk ciptaannya, terkadang saya sering lupa kewajiban saya, tapi Tuhan tidak pernah lupa apa yang saya inginkan dan saya butuhkan. Dari sekian juta doa saya ketika kecil, beberapa dikabulkanNya. Tapi saya saat ini masih sangat sangat kurang bersujud dan beribadah kepadaNya.

Setelah saya baca kembali, tulisan saya yang ini terdengar semacam pengakuan dosa, dan kekesalan saya terhadap diri saya sendiri. Saya memang dalam kondisi yang tak baik. Terlalu banyak volume tekanan dari berbagai penjuru. Membuat hati tak tenang.

Sudah dua hari ini saya bertemu dengan orang-orang yang pernah ada di kehidupan saya di masa lalu lewat sebuah mimpi. Orang-orang yang pernah dikatakan spesial. Saya tak ingat mimpinya bagaimana, yang saya ingat hanya bermimpi bertemu mereka, sesederhana itu.

Padahal saya sebelum tidur tak oernah berpikir tentang mereka, setelah mimpi ini barulah saya memikirkan, apasih maksudnya. Kenapa kok bisa dimimpiin gitu ya?

Share:

Sunday, April 12, 2015

Happy Virus

Hari ke 12 di bulan April. Sekarang pukul 11.14 di jam handphone saya. Saya sedang tidak ingin berpikir tentang hal-hal yang berat dan yang tidak membuat saya bahagia.

Saya ingin bercerita tentang sesuatu yang bahagia. Salah satu hal yang membahagiakan di dunia ini adalah jatuh cinta. Kita, sebagai manusia normal memang wajib jatuh cinta, tanpa terkecuali. Walaupun banyak diantara kita yang memilih hidup melajang sepanjang hidupnya, saya yakin mereka juga pernah jatuh cinta, walaupun saya belum bertanya lansung.

Saya sempat berpikir seperti itu. Hidup tanpa pasangan, bekerja keras mengumpulkan pundi-pundi rupiah, membuka usaha, sukses, setelah itu berkebun atau melakukan perjalan.

Pikiran saya saat itu sempat diprotes oleh teman-teman saya. Tetapi waktu itu, hidup sendirian lebih menarik. Kita tidak diikat oleh yang namanya pernikahan, pacaran atau semacamnya, kita menjadi manusia bebas. Saat itu saya membaca buku dari seorang seoranh filsuf prancis, namanya saya lupa, ia mengaakan bahwa pernikahan adalah penindasan secara halus. Setelah menikah, istri diwajibkan untuk melayani suami, istri harus mendahulukan suami, istri harus selalu meminta izin suami dan semacamnya. Menurut saya ini memang penindasan secara halus, entah mengapa sampai sekarang  saya berpikir bahwa itu hal yang tak adil. Seperti lagu yang pernah saya dengar, wanita dijajah pria sejak dulu, sejak dulu wanita dijajah pria...

Sekarang, saya masih berpikir untuk hidup sendirian hingga usia 30 tahun. Saya ingin memuaskan hasrat melajang saya dahulu, baru saya akan memikirkan hal-hal yang menjadi sunnah nabi di agama saya.

Tetapi, sekarang ada hal yang membahagiakan singgah ke hidup saya. Rasanya seperti hal konyol yang saya rasakan. Ah, biarlah virus merah jambu ini terus menerus menggerogoti perasaan saya entah sampai kapan.

Saya mulai melakukan hal bodoh setiap pagi, melihat hp dan kemudian menuliskan berbagai kalimat-kalimat manis, kemudian menghapusnya, menuliskan lagi, menghapus lagi. Ya, saya ingin pesan singkat yang tak seberapa itu dibaca begitu sempurna, berharap yang membacanya tersentuh sandi jiwanya.

Saya hanya berharap semesta mempertemukan kami, disengaja ataupun tidak di sengaja suatu saat nanti. Jika diizinkan, dapat bersinggungan. Amin.

Share:

Friday, April 3, 2015

Rutinitas

Beberapa hari belakangan saya merasa tak bahagia, merasa kehilangan semangat, susah konsentrasi. Kegiatan beberapa bulan ini mungkin membuat saya bosan. Rutinitas ini mulai membuat isi kepala runyam, seperti terserang dementor dalam film Harry Potter.

Mesin semangat saya sepertinya sedang turun. Saya sudah berusaha membuangnya, saya sudah pergi menonton sebuah film, bernyanyi sampai kehabisan tenaga di ruang karaoke bersama teman saya, pergi sendirian ke suatu tempat ramai. Tetapi semua itu tak ampuh untuk mengembalikan semangat saya.

Kadang saya pikir, saya harus melakukan sesuatu yang baru. Tetapi untuk saat ini saya belum bisa, saya belum mampu. Saya ingin sekolah lagi, itu saja. Saya rindu membahas manusia yang sekarang sudah terlalu mainstream, termasuk saya juga di dalam lingkaran itu, terkadang.

Saya rindu perjalanan. Rindu ke tempat asing, rindu mendengar aksen yang berbeda, bahasa yang berbeda, rindu udara segar, rindu melarikan diri sejenak.

Sebagai manusia, saya mengalami kesulitan besar untuk memusatkan perhatian pada masa sekarang. Saya selalu berpikir tentang apa yang telah saya lakukan, tentang bagaimana saya seharusnya melakukannya, tentang berbagai konsekuensi perbuatan saya, dan tentang betapa saya tidak berbuat seperti yang seharusnya.

Atau saya berpikir tentang masa depan, tentang apa yang akan saya lakukan besok, pencegahan-pencegahan apa yang harus saya lakukan, bahaya-bahaya yang menanti saya di masa depan sana, bagaimana cara mencegah apa yang tidak saya inginkan dan bagaimana cara mendapatkan apa yang selalu saya dambakan.

Menggunakan kata-kata tidak berarti apa-apa. Saya harus menceburkan diri saya yang sudah tercemar dengan rutinitas.

Sebenarnya bukan rutinitas yang jadi masalah. Saya hanya tidak bahagia.

Share:

Tuesday, March 3, 2015

Perasaan Tidak Tertolong

Setiap hari dikantor saya selalu dibecandain dengan salah satu layouter. Hahaha. Ini terjadi setiap saya piket saat malam hari. Bagi saya tidak ada masalah.

Ngomong-ngomong masalah pacaran, saya baru merasakan satu atau dua kali. Itu bisa bertahan hingga bertahun-tahun. Dan saat kami masing-masing menjauh, melupakan adalah hal yang sulit. Semakin saya ingin melupakan, saya selalu kalah dengan kenangan.

Sampai sekarang saya belum berani untuk berpacaran, jatuh cinta itu membuat saya lupa bahwa saat kita jatuh cinta, kita harus siap menerima resiko jatuh terlalu dalam. Sebut saja patah hati. Patah hati itu menyakitkan. Sampai-sampai perasaan saya tidak tertolong. Hal-hal yang dulu saya lakukan bersama-sama dengan dia dan saya tinggalkan. Saya mengubah kebiasaan saya.

Dengan itu saya sedikit berhasil. Perasaan saya sedikit tertolong.

Dan juga, Saya sedikit menjaga jarak dengan orang-orang yang terlalu kepo dengan kehidupan saya. Karena saya tidak suka orang terlalu banyak bertanya tentang saya lansung kepada saya. Saya pasti akan menceritakan hal apapun yang saya rasakan, dengan senang hati. Seperti sekarang dengan orang yang saya temui di sebuah perjalan tahun lalu.

Ah, kegilaan in engah sampai kapan.

Share:

Wednesday, June 4, 2014

Menjelang Subuh

Saya menulis ini ketika diluar sedang hujan. Hujan yang tak kunjung reda dari tadi malam hingga menjelang Subuh. Sebelumnya dinodai dengan kebiasaan institusi negara yang mengurus listrik di negeri ini, padamnya listrik ditengah malam yang syahdu. Malam ini diiringi dengan suara hujan yang jatuh dari langit, saya ingin menulis tentang apa yang ada dipikiran saya sekarang, ketika mengingatnya wajah saya tersenyum, maafkan hambamu Tuhan, untuk kali ini.

Dulu aku pernah membenci dia, aku menutup celah diriku agar tak dimasuki oleh dia, aku menutup rapat-rapat selama bertahun-tahun, semua,  tentang dia aku tidak peduli, apapun kata orang, aku tak peduli.

Seorang teman berusaha mengubah sudut pandangku tentang dia,teman itu bercerita semuanya, tentang dia, aku terpaksa mendengarnya karena ingin menghargai temanku, disini aku berpikir jika hidup ini penuh drama, memaksa mimik muka yang diharapkan oleh orang lain, hingga akhirnya, kata-kata benci, tak suka, sekarang berubah, semuanya berubah. aku terasuki oleh cerita temanku yang mengubah penilaianku tentang dia.

aku tersadar, apa yang dulu aku benci, sekarang aku sukai

ada hal baru, sesuatu yang baru, dalam hidupku

sekarang aku “mengkonsumsi” cerita tentang dia, melihat dia, mendengar suara dia, setiap hari, sekarang hari-hariku diisi oleh dia

Saya memang tak pandai berkata-kata manis, berpuisi, menulis indah. Tetapi ada sesuatu hal yang ingin ditulis, begitu otak saya memerintahkan jari-jari saya. Di tengah malam menjelang Subuh yang hujan, Mengutip Sapardi "aku ingin mencintaimu dengan sederhana" .
Share:

Saturday, April 19, 2014

Sabda Rindu

Saya suka musik, sampai skripsi saya tentang gaya hidup pemusik. (sebenarnya ini judul yang diterima setelah 2 judul di tolak hahaha).
Semua musik saya suka, tetapi yang paling suka saya yang pop jazz, jazz, rock, alternative pop, folk, blues, klasik kadang sih, tetapi menakutkanbuat saya, hahaha.

Kemarin saya menemukan lagu Glenn Fredly di folder musik di laptop, saya menemukan sabda rindu, sebelumnya saya belum pernah dengar. Liriknya seperti ini :

Berteman sepi berkawan kelam  
Di sudut ruang menata hati  
Selami makna yang menyapa kalbu  
‘Tuk selaksa relung tertawan rindu
Wahai malam kupanggil engkau bukan dengan rasa dendam
Lepaskan s’gala syair yang meredam
Maka bawalah salam penawar sendu  
Kurindu lebih baik katakan apa adanya bila memang rindu  
Kurindu, karena waktu takkan mampu berpihak pada perasaan yang meragu  
Kurayu malam kubelai sunyi, bukan dengan rasa dendam
Luruhkan lara yang menikam kalbu  
Maka bawalah salam penawar sendu
Risalah asa yang terikat yang membawa sabda rindu  
Kan kutempuh semua perjalanan tuk pulang ke hatimu

Lirik yang mendayu-dayu.
Saat memutar lagu ini, saya rindu hal bahagia yang hanya saya yang tahu, saya keep sendiri. Rindu seseorang.


Share:

Friday, April 4, 2014

Tuesday, November 19, 2013

Kebiasaan !

Sadar sih dari dulu nulis di blog ini sejak 2010, isinya seperti sampah. Bener banget. Tapi bodo amat.
Awalnya gue punya blog di tahun 2008, gue lupa apa namanya. Isinya sampah semua.
Gue udah mencoba menulis dengan berkualitas, tapi gue belum mencobanya. Ah, sudahlah. Nulis skripsi aja belum kelar-kelar, udah dari September. Doain selesai secepatnya ya.

3 bulan ini gue sering tidur sekitar  jam 3an, dan bangun setengah 5 karena mesti ngejalanin kewajiban, trus tidur lagi dan biasanya bangun sekitar jam 10 atau bisa bangun jam 12 siang. Aduh gue malu sebagai anak gadis Pak RT bangun siang. Dirumah gue sih gak masalah mau bangun jam berapa, gak ada peraturan harus bangun pagi, kesadaran aja sih, tapi guenya yang gak sadar kalau bangun pagi itu sehat, tahu sih, tapi gak dilakuin. Yang bikin gue belum bisa bangun pagi adalah karena gue ngerjain skripsi, gue baru bisa ngerjain skripsi  diatas jam 12 malam, karena pada jam itu gue gak ada yang ganggu, kosentrasi gue cuma ke skripsi, trus gak ada yang nyuruh-nyuruh gue kesana kemari, hehhehe. Kadang pake pemanasan "jari" dulu, trus keterusan. Ngerjain skripsi tiap hari, tapi kok gak kelar-kelar ya? iya gue pake tulis hapus tulis hapus, gue gak mau ada kalimat yang gak cocok di tulis di skripsi. heheheh.

3 bulan ini gue jalanin sebagai mahasiswa tanpa teori perkuliahan, gue gak kuliah di kelas, kuliah dirumah dan dilapangan, bukan pamer, tapi itu fakta dan keadaan ini yang buat jadwal gue berantakan, dari tidur, makan, mau ngelakuin sesuatu itu gak ada kayak dulu, semuanya terjadwal. Sekarang semuanya serba mendadak, suka-suka gue mau apa. Ini keadaan yang bikin gue "ah, suntuk, pengen kemana gitu".

3 bulan ini gue banyak habisin waktu dirumah, biasanya sih pastinya di kampus. Perubahan ini buat gue jadi gak mau ninggalin rumah lama-lama, bikin nyaman, karena isi kulkasnya hahahhaha. Dirumah paling gue main game, ngetik skripsi, baca buku, nonton, maing gitar, rekam suara gue dan berkebun hehhehehe iya gue suka berkebun tapi tanaman yang gue tanam mati semua, gak disiram-siram sama gue sih hehehhe.

Kadang kita harus punya kesadaran sama apa yang seharusnya kita lakuin ya, tapi banyak banget kita gak punya kesadaran karena gak ada peraturan, jadinya leha-leha deh. Kurang disiplin. Mau jadi apa ya gue kalau seperti ini? HARUS BERUBAH, pelan-pelan.

kamu, kok sinis gitu sekarang ?
Share:

Monday, July 22, 2013

Kukerta ( PART IV )

Satu draft postingan gue hilang. Gue mencoba untuk menuliskannya kembali.

Oke,here goes.
Udah 23 hari aja kukerta berjalan, makin lama ngerasa dibunuh, dibunuh rasa bosan.
Belakangan ini juga susah tidur, kalau udah susah tidur, selalu aja ingatan tentang bagaimana pernah kecewa berat, bagaimana tidak berartinya datang. Sebelumnya, gue belum pernah postingin dan cerita. Karena gue kira perasaan ini bakalan hilang gitu aja. Ternyata gue butuh waktu yang cukup banyak.Memang waktu yang mungkin bisa nymebuhin luka.

Bagaimana gue kecewa berat saat orang yang udah dianggap lebih dari temen, bahkan apa yang dinamakan keluarga, ternyata bukan seperti apa yang gue anggap. Gue bahkan udah menganggap seperti rumah, dimana gue bisa berlindung,menerangi dan buat nyaman. Ternyata makin lama, gue ngelihat itu bullshit.
Gue pernah ngerasa paling lemah, ngerasa disudutin, dan itu sakit, bagaimana seseorang yang udah kita anggap sebagai.... ah gue  males ngominginnya,karena bagi gue sekarang, itu hanya simbol, tapi tidak ada maknanya.

Ada semacam perasaan takut untuk menganggap orang sebagai sahabat,sebagai teman dekat atau bahkan sebagai keluarga. Karena gue takut itu terulangi lagi.Gue belum bisa, belum mau ketemu sama tuh orang.
Yang dibutuhkan itu, cuma orang yang buat kita nyaman, gak masalahin status, penampilan, latar belakang kita. Tidak menuntut apa-apa, bisa ngobrolin apa aja, tidak memihak, berbicara tentang segala hal,mungkin tentang ikan paus dilaut, ngomongin masa depan bareng-bareng. Sungguh, itu bisa saja membuat semua lebih bersahaja.
Semoga gue bisa dipertemukan dan berkonspirasi dengan makhluk itu.ameeen
Share:

Thursday, January 17, 2013

Januari Kelabu

Udah malem.
Sekarang lagi lesu banget, susah tidur,soale gue udah seharian tidur mulu, badan gue kurang fit banget, udah sejak UAS sih, tapi mesti gimana, gue harus UAS. 2 hari kemaren udah puncaknya, udah lesu banget. Emang belakangan ini badan dan otak gue porsir.

Harusnya hal ini gak gue pikirin. Gue ngerasa diabaikan. Ada yang bilang gue ngejauh. Hahaha. Sekali ini gue seperti ini ada yang sadar bahwa gue berbeda. Sebenernya gue bukan berubah, gue hanya mencoba, seberapa besar ingatan seseorang terhadap gue. Ternyata seperti ini. Sedih? Kenapa harus sedih? Saat seperti ini gue tahu siapa yang bener bener ada buat gue. Enggak mungkin gue mesti mohon mohon seperti dulu lagi. Ya mungkin gue kurang asik sih ya. Ahhh, ngomongin ini mulu.

Januari ini menurut gue penuh duka, 6 januari ini 8 tahun mama gue pergi, 17 januari ini 8 tahun juga temen SMP gue Erik pergi, dan sabtu kemaren, temen SMP gue juga Kates pergi ke haribaan yang maha kuasa. Mungkin udah emang jalannya seperti itu. Sejatinya, manusia dilahirkan untuk mati, tapi sebelum waktu itu datang, kita harus nabung amal yang barokah dulu.

Aduh, kan gue ngeluh lagi, gue udah laluin sakit lebih berat dari ini, masak yang ini masih ngeluh, virus ini meluluhlantakkan badan gue, tapi harus tetap produktif buat ibadah, contohnya, tidur siang. Lalala yeyeye

Share:

Monday, October 22, 2012

Self (part 1)



Gue manusia yang sedang menjalankan fungsi sebagai adik dan mahasiswa. Gue gak ngerasain peran gue sebagai anak. Gak tau kenapa gue gak ngerasain peran sebagai anak itu, gue lebih ngerasain peran gue sebagai adik dari 4 kakak-kakak dan abang-abang gue. Gue anak terakhir dari 5 bersaudara dengan jarak umur yang cukup jauh,belasan tahun. Mungkin gue kebanyak berinteraksi sama saudara gue ketika gue dirumah. 

Secara biologis tidak ada manusia yang seratus persen berjiwa laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan oleh masing-masing individu manusia kelenjar kelaminnya menghasilkan kedua hormon baik laki-laki (testosteron) maupun perempuan ( estrogen) . 

Ketika kecil gue sering main sama abang-abang gue,  jadinya masyarakat atau kebanyakan orang melabeli gue tomboy,kelaki-lakian, tapi ini dalam hal style saja, tidak termasuk kelakuan gue. Gue kebanyakan bersosialisasi  sama cewek.  Rambut pendek,kaos,celana pendek, itu style gue sehari-hari, sampai sekarang, tapi rambut gue udah gue panjangin. Gue nyaman aja sama style yang kaya begitu,simple, soalnya gue gak mau yang ribet-ribet.  
Ada yang bilang perilaku gue menyimpang dari kodrat karena gue seperti ini. Dari mana menyimpangnya? Nilai nilai dan norma dimasyarakat masih gue hargain,masih menjadi seorang cewek. Masih doyan kesalon, kalo sholat masih pake mukena, gak ada niat ganti jenis kelamin. Dan gue tidak menyimpang dari kodrat gue. Budaya juga kok.hehehe

Gue ngerasa gue yang sekarang berubah. Gue lebih suka sendirian, sibuk dengan hp atau laptop gue. Gue yang sekarang lebih suka berkelompok, ngebicarain sesuatu bermanfaat atas berbagai alasan. Gue sendiri jujur susah buat membina hubungan. Apalagi sekarang, gue gak gampang percaya dan sayang sama orang lain. Serius. Bisa dibilang ada satu hal traumatik di masa lalu gue sehingga gue jadi kayak gini.

Ini analisis bego-begoan gue secara sosiologis tentang gue, tapi setelah gue baca ulang, gue nganalisis diri sendiri, lebih ke individunya, bukan masyarakatnya. Ah, ya sudahlah yang penting posting hahhaha
Share:

Sunday, September 2, 2012

Apa Ini Bukti ?

Tengah malam ini pengen nulis di blog karena gak bisa tidur. Mungkin pengaruh gadget kali ya. Ngenet,ngegame.

Beberapa hari yang lalu,gue ngebongkar blog gue lagi karena gak ada kerjaan,eh nemu postingan tanggal 17 April 2010.hahaha. Gue senyum-senyum sendiri liat postingan gue yang itu karena apa yang gue rasain pada saat gue buat postingan itu bener-bener bukan seperti itu,malahan sekarang gue ngerasainnya sama akibara. Aneh banget.Ini true story loh,gue ngerasa aneh. Apa ini bukti semua hal yang terjadi di dunia ini udah terkoneksi dengan kejadian-kejadian lainnya?

Dan gue memberanikan diri untuk memberi tahu kepada akibara tentang postingan gue itu. Gue malah diledekin dibilang galau.Ah,ya sudahlah.Memang dia kebanyakan becanda hahaha..

"Sekali lagi, Aku cuma pengen bilang, sebenernya au neko, kamu gak perlu jawab atau ngomentarin apa-apa.Kamu cuma perlu tau"

Maaf terlihat menggebu-gebu tapi sebenernya enggak gitu,aku nikmatin proses ini,pelan-pelan. Gue gak mikirin hal-hal yang lebih, yang jelas akibara udah jadi my gay's friend.Kenapa?tanya sama gue alasannya.
Mata udah segaris,dan dadah,sampai ketemu di postingan berikutnya .dadahhh

Published with Blogger-droid v2.0.9
Share:

Monday, March 5, 2012

Sedikit Curhat

Hari kelima di bulan maret.
Masih dengan kaki yang agak nyeri dikit air kuku,tapi ya begitulah,mau di acemanakan lagi, kakiku beginilah adanya.Pengen ada garansi tulang,otot,urat kaki,tapi ternyata gak ada.
Main basket hanya sekedar shoot-shoot kecil,gak pake lari kencang-kencang.Ini mungkin cedera berkepanjangan.Ya sudah yang penting masih bisa jalan.

Semester 4 ini sepertinya semangat kuliah dan belajar harus extra. Udah dapat judul proposal tapi gak ada literaturnya. Mesti nyari judul lain.Dimulai dengan permasalahan yang emang gue seneng sama itu.Semester ini juga mulai penelitian.Pengen cepat tamat rasanya,biar kata-kata "udah berapa tahun kuliah?" "kapan bisa tamat?" derita anak paling kecil dan penutup buat sekolah.Dan gue pengen buat Pak RT bangga dan semua orang yang gue sayang dan yang menaruh haparan besar buat gue.

Entah kenapa di suasana seperti ini,tenang,tentram dan si "elang" sebelah gak ribut teriakin gol,gue ingat mama,gue kangen mama.Mama adalah orang yang paling gue sayang.Mama adalah kekuatan.Gue gak tau pasti beliau pengen gue jadi apa,gak tau pasti beliau pengen gue itu gimana.Gue kangen semua tentang mama gue.Semuanya.Jujur gue baru sekali di pukul pake lidi,itupun sewaktu gue gak mau ngaji gara-gara nonton amigos but i Love my Mom.

Hidup gue teratur dan sehat sewaktu mama gue ada.Di balik kehilangan tersimpan Hikmah.Gue jadi dekat sama pak RT yang biasa gue panggil Abah. Ya dulu dekat sih,tapi gak seperti sekarang.Gue jadi lebih bisa mandiri,gak mandiri-mandiri amat sih,paling gak bisa ngerjain apa yang gak bisa gue kerjain.Misalnya baju yang mau di pake.hehehehe.Yang berubah sejak mama gue gak ada,gak ada sarapan,gak ada masakan rumah,apalagi sup ayam.Gak ada.Ya sudah masih banyak rumah makan di Pekanbaru.tapi ya gak ada seperti masakan mama gue,walaupun Abah gue juga bisa masak,tapi beda.Dan kesibukan yang buat Beliau harus di luar rumah,seperti sekarang ini,jajan gue udah habis bah,cepat pulang .hahahhaha. Dan kakak-kakak dan abang-bang gue,di balik kekampretan kalian semua,tersimpan perhatian yang mungkin agak besar ya,gue memaklumi itu,karena usia kalian tidak lagi muda,jadi menikahlah kalian.hahahha

Gue gak boleh nyesal sama yang udah terjadi,yang udah terjadi itu takdir kita.Mau itu urusan Tuhan.mama gue emang eninggal akibat sakit jantung.Tapi pergi di saat Beliau udah mulai sehat.Sedih sih.Tapi ya itulah hidup.Harus dijalani.

Dan ada tarumatik sendiri setelah mama dan tante alias adek mama gue udah gak ada,gue takut kehilangan orang yang gue sayang,emang itu wajar sih,tapi gue berlebihan banget.Ya pada dasarnya memang seperti itu ,tapi namanya juga takut,ya takut.

Hargain setiap detik bersama orang yang kalian sayang,cintai dan kasihi.
Iklan banget
Share:

Thursday, January 19, 2012

Akhirnya Semua Terjadi Juga

Keren.. 
UAS telah berakhir,selama 5  hari gue disiksa,didera,diambuk oleh soal-soal yang nggak berprikesoalan.Semoga tuhan mengampuni dosaa yang membuat soal UAS *maaf bagi yang membuat soal

Gue cuma mau bilang,apapun yang lo perjuangin,entah berguna atau nggak,entah susah ataupun mudah,perjuangkan dengan sekuat tenaga lo,nggak pernah ada hal-hal yang nggak berguna dalam setiap hal yang kamu lakuin.. dan mungkin perjuangan itu kamu bakal gagal,tapi sebuah kegagalan dari perjuangan yg paling hebat adalah kemenangan yang berarti
smoga IP gue bahagia banget #amin

makasih yang udah ngedukung gue 5 hari itu.
Share: