Wednesday, November 30, 2022
Sunday, November 20, 2022
Vindest Jalan Keluar Kecemasan Finansial
Beberapa bulan belakang, otak saya penuh dengan bagaimana menambah income. hahahah.
Kekhawatiran akan masa depan finansial berseliweran di kepala. Melihat tabungan yang ternyata tidak sebanyak saat pandemi membuat saya sering gusar. Padahal tidak membeli apa-apa. Kok bisa ya.
rasanya menabung tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Meskipun, tidak ada kebutuhan tambahan, tidak ada hutang, ya paling menyenangkan kakak dan keponakan sesekali.
SSaya pikir dan kemudian cari-cari info ternyata saat harga BBM naik, semua komoditi juga naik. Ya apa boleh buat, dunia memang seperti itu. Mungkin inilah yang membuat saya gusar. Ditambah, tanpa sengaja mengkonsumsi content yang menceritakan tentang ketakutan akan finansial. Gak nyari juga, tapi nongol aja gitu. Thx you lho algorithma.
Kegusaran itu berada di otak saya sampai tidak membuat tenang. Kemudian, saya mencari jalan keluar dengan menonton hal-hal yang lucu dan tidak terlalu berat.
Saya menonton video-video Vindest yang belum saya tonton.
Mereka berdua ini telah saya tonton sejak masih kanak-kanak sampai sekarang. Menurut saya mereka icon antimainstream. Gak melulu mengikuti trend, tapi bekerja dengan niat dan bisa melihat pasar. Gabungan antara passion, niat dan marketing yang oke. Bisa dilihat dari #TibaTibaTenis minggu lalu yang riabuan orang nonton di youtube dan penuh di Istora Senayan.
Acara gak menyuguhi sensasi, tapi pure hiburan dan dihiasi dengan informasi. Keren.
Pengen banyak nulis tentang ini tapi sudah jam 10 malam. Saya harus landing di kasur karena sedang memperbaiki jam tidur yang kian hari tak menentu.
Tuesday, October 4, 2022
Merenung Dalam Keheningan di Wisata Bono
Sunday, September 25, 2022
I LOVE MONDAY AND ALONG THE WEEK
Thursday, August 11, 2022
Menciptakan Hokkie
Friday, July 15, 2022
10 Hal yang Dipikirkan Saat Bertambah Usia
Kemarin saya ulang tahun.
Artinya, saya bergeser dari target market tertentu, HAHAHA.
Dulu sama seperti teman-teman seusia saya, mengejar kesuksesan, finansial freedom, berlomba-lomba ingin pindah-pindah kerja. Hustle life begitu diagungkan sampai saya menyadari jika hal itu tidak baik untuk saya atau saya belum siap untuk hal itu.
Ternyata, bertambahnya usia, ada hal-hal lain yang saya rasakan dan lebih saya perhatikan:
1. Hasrat untuk merayakan hari ulang tahun tidak terlalu menggebu-gebu.
Saya tidak menunggu kejutan atau kue ulang tahun. Tapi saya sangat berterima kasih sekali effort dan perhatian dari teman-teman saya yang setiap tahun memberikan kejutan, kue ulang tahun dan menjadi berkat untuk kita semua. Makan kue bersama dan tertawa bersama.
2. Mikirin hidup udah ngapain aja
Ulang tahun kali ini, malah berpikir apa saja hal-hal yang sudah dicapai. Ternyata masih banyak rencana dan mimpi yang belum ada resultnya.
Kalau mikirin itu, jadi stress sendiri. Akhirnya saya tulis, saya pilah mana yang bisa dicapai dalam waktu dekat dan bagaimana mencapai hal tersebut. Semoga gak jadi outstanding pas nambah umur lagi.
3. Sudah tidak ada keinginan untuk seragam dengan banyak orang.
Rasa aman tidak ditentukan hal-hal di luar diri saya. Tak apa menjadi tak sama dengan siapa pun di dunia ini.
Saya mulai mencoba berhenti mengeluhkan hal-hal yang sama setiap hari. Bergosip terutama, karena lelah mendengarkan yang kurang bermanfaat, apalagi yang itu-itu saja.
4. Idealisme berkurang
Secara tidak sadar, idealisme berkurang seiring bertambahnya usia. Karena memang sudah bukan waktunya atau bukan masanya lagi berpikiran seperti itu.
5. Lebih aware sama kesehatan
Saya sering berolahraga. Awalnya karena stress, kemudian mencari kegiatan baru yang menyenangkan. Dan berbadminton dan basketan dengan #riyaberolaraga. Selain itu, memilah apa yang saya makan. Mengurangi gorengan, minum dan makanan manis, perbanyak makan buah. Namun, saya masih sangat struggle dengan masalah tidur.
6. Karir dan bisnis untuk masa depan.
Saya mulai bekerja setelah lulus kuliah di usia 22 tahun. Saya pun sudah merayakan ulang tahun di tempat kerja selama 7 tahun. Saya telah tiga kali berganti posisi di bidang yang sama. Dan ternyata, saya banyak belajar hal-hal baru.Yang penting bekerja dengan baik dan jangan pernah puas.
Dan kalau dulu saya ingin mendapatkan pengakuan layaknya anak muda lainnya, sekarang saya sadar, legacy itu lebih penting. Maka saya mulai memikirkan ingin berkontribusi dalam hal apa saja.
Saat ini saya mulai 'menanam pohon'. Mungkin di awal akan sangat struggle, tetapi ke depannya semoga mudah.
Kenapa saya mulai 'menanam pohon?'
Saya terinspirasi dengan seseorang yang menanam pohon dimana buahnya bisa dinikmati keluarga dan orang sekitar, termasuk saya. Semoga apa yang saya tanam sekarang, bisa dinikmati keluarga dan orang sekitar. Ternyata saya pernah nulis gini di twitter:
8. Menjadi minimalis
Mencoba menjadi minimalis sejak 3 tahun belakang. Tidak terlalu sering membeli barang untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan. Seperti pakaian dan jam tangan. Membeli pakaian ketika memang perlu dan pakaian lama sudah tidak nyaman dipakai. Tidak butuh brand apa yang penting nyaman dan enak dipakai.
9. Menjadi pemaaf
Ternyata, selama ini saya menjadi orang pendendam. Bikin hidup tak tenang dan seperti "kok ya hidup hanya seputar itu-itu aja". Akhirnya saya mencoba memaafkan diri sendiri, memaafkan orang lain. Melepaskan apa yang sebenarnya tidak untuk saya, mengikhlaskan hal-hal yang bukan untuk saya. Sampai sekarang masih belajar menjadi pribadi yang pemaaf. Belajar itu emang sulit.
10. Menikah
Banyak juga orang yang berpikir saya tidak akan menikah. Ada juga yang selalu menyuruh saya menikah. Ya terserah sih, saya gak ambil pusing. Keinginan untuk menikah itu ada. Namun, saya tidak mau terburu-buru dan menyesal memilih pasangan hidup.
Jujur, saya sangat menikmati jalan-jalan sendirian, nonton sendirian, makan sendirian. Kamu kesepian ya? hahaha KESEPIAN IS MIND TRAP.
Namun, saya juga tidak menutup diri untuk bersama-sama dengan orang lain. Tapi juga tidak mau terburu-buru seperti "Nikah karena umur, jadinya panik".
Ternyata setelah menulis ini semua, masih seputar untuk diri sendiri. Mungkin karena ini saya belum menikah. hehehehe.
Tuesday, June 28, 2022
Feel Blessed Met Popor Sapsiree
Tulisan ini merupakan lanjutan dari postingan Story of Comeback Stronger.
Ada sebuah keinginan tahun lalu, yaitu menonton turnamen badminton secara langsung di Bali. Namun, apalah daya, waktu itu masih lockdown, dan memang turnamentnya tidak ada penonton dikarenakan masih pandemi. Jadi, nonton virtual saja dan berdoa semoga tahun 2022 bisa menonton langsung.
Tahun 2022, ada informasi bahwa Indonesia Master 2022 dan Indonesia Open 2022 bakal dibuka untuk penonton namun terbatas. Mendengar informasi itu, saya pun senang karena keinginan menonton secara langsung bakal jadi kenyataan. Saya pun tidak mau ketinggalan informasi untuk ini. Setiap hari lihat update informasi mengenai penjualan tiket di Istora Senayan.
Saya memutuskan untuk membeli tiket Indonesia Master 2022. Saat tiket online dibuka, saya memutuskan untuk beli tiket quarterfinal dulu, nanti saja beli on the spot untuk semifinal dan final, jadi lihat situasi. Biasanya, Popor Sapsiree dan Hendra Setiawan lolos ke babak ini.
Membeli tiket seperti melakukan rebutan kelas pas kuliah dulu, karena siapa cepat dia dapat. Dan akhirnya saya bersyukur dapat tiket quarterfinal. Saya pun mengajukan cuti untuk menonton idola saya. Lalu, pesan tiket pesawat, dan booking hotel di dekat GBK supaya bisa jalan kaki ke Istora Senayan.
Beberapa hari sebelumnya berangkat, perasaan saya agak beda. Ada sesuatu hal yang ganjal, tapi tidak tahu apa.
H-1 quarterfinal, saat itu, saya nonton sambil istirahat siang. Ternyata Popor kalah, Hendra Setiawan juga kalah. HHHHMMMM. Walaupun begitu, saya tetap pergi. Siapa tahu bisa bertemu langsung idola, Kalau kata Haruki Murakami dalam Novel Norwegian Wood, aku ingin bertemu denganmu dan berbicara panjang. Tidak ketemu tidak apa-apa, mau ngerasain euforia EA EA EA. Nothing to lose saja.
Hari keberangkatan pun tiba, saya terbang menuju Jakarta dengan sakit perut. Sampai di hotel saya mules dan kemudian menghubungi teman saya untuk menemani makan dan mencari obat.
Tak disangka, saya bertemu Popor!!!
POPOR !!!!!
Kemudian dengan gaya sok cool, tapi senang sekali dalam hati, saya menyapa dan minta izin untuk foto bareng. Dan rasanya, saya pun tak bisa mengungapkannya. Tak bisa ditulis lewat kata-kata.
Esoknya saya bertemu lagi di lift dan mengobrol sebentar. Nah, singkat cerita Popor kembali ke lantai kamar saya untuk mengambil suatu barang. Namun, barangnya belum sampai. Dan akhirnya dia menunggu sambil ngobrol-ngobrol.
"Ngobrol, dikasih gift sama idola, foto dan video rasanya aku bakalan gak tidur semalaman" tapi ternyata tidur juga hahahha.
Amazing June 2022. One of my dream come true. Met my favorite badminton player after so many years of being a big fan since I was little and feel blessed to have talked to her.
She is really humble person and really kind. Unfortunately, I haven't been able to watch her in the final. It’s okay, I will watch you in another game.
Always support you no matter what. You’ll never walk alone. GO FIGHT WIN!
Let’s pick up a more shining sun, Champ!
See you next year and see you in PARIS 2024😉